Senin, 14 Februari 2011

Cerita Aneh HIMMAers 08 "Sang Imam dan Yeti pun Menjerit" @Lampung Geh


Sang Imam dan Yeti pun Menjerit

Ini kelanjutan kisah “aneh” HIMMAers 08 @Lampung Geh!
Seperti yang diceritakan pada blog sebelumnya, bagi yang belum baca ni baca dulu..


Cerita awalnya nih, kereta kami sangat-sangat telaaaaaat nyampe di Lampung. Kereta yang seharusnya tiba di Stasiun (?? Stasiun apa y?? *Lupa… ) kira-kira pukul 7 malam eh malah mangkir sampe 3 setengah jam, kira-kira pukul 10 malam.

Ckckck. Bisa dibayangkan betapa “pegell”nya badan kami yang hampir 14 jam berada dikereta kelas ekonomi yang panas dan sesak oleh lalu lalang penjual, dari penjual kipas sampe penjual mie mie p*p mie tak henti-henti hingga stasiun di Lampung (sampe akhirnya ini slogan mie mie p*p mie selalu dikaitkan dengan Makwo MIMI) . Kami juga sedikit terhibur dengan hadirnya para pengamen kereta yang notabene sepengelihatan Ana juga penumpang dari kereta itu. Ntahlah, apa memang mereka penumpang atau memang profesi mereka sebagai pengamen kereta. Satu per satu pengamen datang dan melantunkan lagu-lagu handalan mereka. Kami pun bak para juri program pencarian bakat selalu setia memberikan komentar-komentar di setiap penampilan pengamen. Jika si pengamen melantunkan lagu-lagu yang membius hati maka kami akan ikut bernyanyi dan berasa gerbong itu special utk kami. Namun, ketika si pengamen menlantunkan lagu yang tak sesuai hati, kami memilih diam dan mendengarkan lagu dari Hp kami sendiri. Dari sekian banyak pengamen yang datang menghibur kami, hanya satu yang paling berkesan. Kak Andra, yah salah satu anggota pengamen yang aksinya “lumayan bagus” menghibur kami yang sangat suntuk di dalam kereta. (ini kisahnya si Nong dan Usuk)

Eh, melenceng jauh amat yak dari judul. Balik lagi dah,  sesuai judul “Sang Imam dan Yeti pun Menjerit”. Sengaja memberikan aksen “sang Imam” pada judul tersebut karena selama kami di Asrama Haji (Tempat penginapan kami selama liburan) hanya Mak Wo Mimi lah yang setia menjadi Imam bagi temen-temen cewek lainnya. Tanya kenapa?? *gak tau juga kenapa!!*

Malam pertama (cieee) kami tiba di penginapan pukul setengah sebelas malam dengan kondisi badan yang teramat sangat lelah. Terlihat jelas di kusutnya muka saat tiba di penginapan. Dengan sigap dan cepat kami menentukan kasur masing-masing untuk segera beristirahat. Semua tepat mendapatkan masing-masing satu kasur, kecuali Ayu dan Tiwul. Kebetulan Mak Wo Mimi, sang Imam mendapatkan kasur yang berdekatan dengan “colokan”. Posisi yang strategiss..  Cerita belum selesai, karena posisi yang strategis inilah awal mula cerita.

Disaat teman-teman yang lain sudah mulai terlelap di kasur masing-masing,  Ana masih asyik bertelponan dengan seorang, sehingga masih bisa mendengarkan secara langsung kejadian Aneh itu. Hening, sangat hening, Ana pun berbicara dengan berbisik-bisik pada seseorang di ujung telepon itu, Namun tiba-tiba..

“AAAAAAAAAAAAA…!!!!”
Ada seseorang yang berteriak. Otomatis teman-teman yang sudah terlelap harus membuka mata dan bertanya siapa dan ada apa??

Ternyata, tak lain dan tak bukan yang menjerit itu adalah sang Imam., Mak Wo. Ada apa gerangan??
Makwo yang hampir terlelap ternyata tersenggol kakinya oleh seseorang. Dikarenakan kami baru semalam menginap di kamar itu sehingga masih ada rasa ketakutan. Mak Wo yang notabene sudah tuo mengira “siapa” yang menyenggol kakinya membuka mata dan melihat sesosok wanita berada tepat di depan kasurnya. Dengan sangat lantang, makwo menjeriiit.

Siapa kah gerangan sosok wanita itu? Ialah nong, si Uget-uget yang sedang mencoba mengecas Hp yang sudah lowbat di satu-satunya colokan yang berfungsi di kamar itu yang tepat berada didepan kasur sang Imam.

Ckckc.. ternyata sang Imam pun bisa menjerit sekencanng itu.

Lah kok? Yeti nya mana???
Ini lain lagi ceritanya.
Entah kenapa menjerit sepertinya sedang trend saat kami di penginapan.
Waktu itu, Ana, Yeti, Mbu, Try dan entah siapa lagi (*lupa.. ) sedang mengantri mandi di kamar mandi yang lumayan besar dan terdiri dari 3 kamar mandi disebelah kiri dan 3 kamar mandi di sebelah kanan. Hanya Yeti yang belum mendapat kamar mandi, sedangkan Ana hanya berkepentingan untuk sikat gigi. Posisinya saat itu, Ana akan menyikat gigi di salah satu kamar mandi dan Yeti berada tepat di depan pintu kamar mandi Ana. Sengaja tak di tutup karena hanya sebentar. Saat hendak menyikat gigi, tiba-tiba terdengar suara ketukan jendela kaca tepat berada di belakang Yeti yang sedang berdiri. Awalnya Yeti tak menunjukkan sesuatu yang aneh, Ia pun mengintip ke sumber suara yang kebetulan berlubang.T Tak sampai satu detik, Ia berteriak sangat kencang “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” berlari terbirit-birit ke dalam kamar mandi di sebelah kanan tempat Mpu, Try berada yang sedang sikat gigi juga. Melihat Yeti yang panic dan ketakutan berlari. Ana pun ikut berlari. Padahal tak tahu apa penyebabnya. Bener-bener lucu mungkin wajah yeti dan Ana saat itu. Dengan tangan yang bergetar, Ana pun bertanya pada Yeti.
 “Ngpo Yet?? Ado apo?”

“Tadi ad yang ngetuk, yeti intip, pas di liat dak ad orangnya” suaranya terdengar bergetar.

Kami terdiaaam semua…
Tak lama kemudian Gea masuk ke kamar mandi, melihat kami yang kebingungan, ia bertanya ;
“Ngapo? Siapo yang beteriak?”

Yeti mengatakan hal yang serupa lagi.

“heehee.. Itu tu aku tadi. Tadi lewatt disitu waktu mau ngambil jemuran. Karna aku tau itu kamar mandi dan terlihat pakaian tidur kepunyaan Yeti, jadi ku ketuk. Eh, maalah nyerit Yetinyo.” Jelas Gea dengan muka agak sedikit tak bersalah.



Hahahaha.. yang tadinya terdiam berubah menjadi ketawa terbahak-bahak!

sungguh aneh sang imam dan yeti yang bisa sangat lepas MENJERIT di Asrama Haji  Bandar Lampung


2 komentar: