Senin, 14 Februari 2011

Cerita Aneh HIMMAers 08 "PELUPA PARAH" @Lampung Geh

Ini sepenggal cerita cukup "aneh" bagi Ana saat melewati liburan bersama teman-teman HIMMAers 08 di Kota Lampung.

Rabu, 12 Januari 2011
Di Stasiun Kereta Kertapati Palembang

Ana dan Mbu datang "ngedek-ngedek" dengan tas yang sangat penuh memasuki stasiun kereta api kertapati Palembang. Disana telah menunggu Nong, Pu, dan Keydhan. Awalnya Ana sedikit malu pada teman-teman karena dengan badan Ana yang kecil ini, namun "bawa'an" dalam tas kok padet banget. Ternyata eh ternyata, diluar dugaan. Fakta membuktikan lain.

Keydhan alias Dhanu membawa 3 TAS!!
(1 Tas Ransel, 1 Tas Jinjing, dan 1 kantong lumayan besar)

*dalam hatiku berkata, waduh ni cowok kok banyakan barang dia daripada cewek sih?? (peace dhan!)


Lanjuuut..

Setelah mendapatkan tiket yang dibeli oleh perwakilan si cowok sendirian waktu itu, Dhanu.
Kami berempat pun beranjak mencari gerbong yang akan membawa kami liburan. Namun, kami harus menunggu, kereta belum ada di tempat.

menunggu kereta juga menunggu teman-teman yang lainnya.

kereta datang namun teman-teman yang lain belum tiba juga.
Kami pun berinisiatif untuk memasuki gerbong lebih dahulu.
Dengan sedikit kebingungan, akhirnya kami menemukan posisi duduk sesuai tiket yang kami miliki. Tapi, dari 16 posisi duduk, 3 posisi duduk belum kami temukan. Setelah melihat lebih teliti nomer-nomer yang tertera pada dinding kereta terlihat nomor H11 H12 dan H13. Lho, kok kenapa ada orangnya?? kami bingung.

Lagi-lagi Dhanu yang merupakan SATU-SATUNYA LELAKI YANG KAMI MILIKI, kami (si para cewek) paksa untuk mengatakan kepada bapak-bapak berperawakan seram itu bahwa posisi duduk itu adalah posisi duduk kami.
Ternyata, omongan Dhanu tak berarti, si Bapak-Bapak tak kunjung beranjak dari bangku itu.

Kebingungan..
Pu pun berkata "Sudah, nunggu temen-temen Layo dateng b dulu!"

kami pun mengambil posisi masing-masing dengan 3 kursi tadi masih ditempati 3 bapak-bapak berperawakan seram itu.

Disini keanehan belum terlihat, semuanya masih berjalan dengan sangat ceria dan tawa. Sampai akhirnya rombongan besan dateng, eh rombongan Indralaya maksudnya.

Saat anak-anak Indralaya mau melihat tiket yang sudah dibeli. Keanehan mulai terjadi. Pu, yang tadinya memegang tiket tiba-tiba kebingungan. Dengan wajahnya yang mulai panik ia mencari kedalam tas, saku celana, kursi, namun tak kunjung ditemukan tiket yang tadi di beli. Yaiyalah tidak ketemu, tiketnya tadi sudah berpindah tangan kepada Ana. (hehehe..)

*Disini terbuka satu kartu, TERNYATA si Pu itu punya penyakit PELUPA yang cukup akut. heee... #peace pu sayang

Keanehan belum cukup sampai disitu, Setelah tiket ketemu, tiket dibagikan ke teman-teman Indralaya. Tapi karena sesuatu hal, kami memutuskan untuk menyimpannya kembali pada satu orang. Kini tiket ada di tangan Ana lagi. Tanpa banyak periksa sana-sini, Ana langsung menyimpan segulungan tiket kedalam saku celana jeans Ana.
Kami baru sadar kalau bapak-bapak seram yang duduk dibangku kami masih saja tak beranjak. Tiwi pun menyuruh yang paling tua saat itu, KUYUNG ASPAL untuk berbicara baik-baik sambil menunjukkan tiket kami kepada bapak-bapak itu. Dengan sigat Ana bergegas merogoh saku celana mengambil tiket H11, H12, H13. Lho??? Kok nggak ada?? Kemana?

Panik muka Ana, cari sana-sini, liat ke dalam tas, jaket, berdiri kali aja tertindih saat duduk, di lantai kereta kali aja jatuh,  tapi,,, nihil. Bukan Cuma Ana yang panik, Ika, Nong, Pu Tiwi, juga Busuk ikut panik. Yang lebih parahnya lagi, kami bersu’udzon kepada bapak-bapak itu kalau mereka yang mengambil tiketnya diam-diam. Setelah semua merasa “terpucat” si Gea dari kursi seberang bertanya, “kalian tu ngapoi? Nyari apo?”
“tiket” jawab kami masih panic dan mencari-cari.
“tiket? Tiket ini??” kata Gea sambil menunjukkan sebuah tiket H11, H12, H13.
“lah.. ngomong dari tadi Ge.” Jawab Ana.
“Mano aku tau Na.. :) Tadi kan Tiwi ngasih ke aku, jadi yo aku simpen bae.” Jelas Gea.

Hahaha.. Satu lagi ternyata bukti kalo si Pu Tiwi dan Ana Mahebe itu pelupanya lumayan PARAH.
Haaa.. :D



2 komentar:

  1. huaaa... saya memang pelupa yaa ternyata *cag-cag dag pelupa itu.. hehehe
    jadi malu saya ^^

    BalasHapus
  2. ^^ yah begitulah.. Ana juga ternyata cepet panikan!!

    BalasHapus