Sabtu, 05 Februari 2011

Apa itu Labioschisis ? Cekidooot!


Labioschisis

Ada yang tau apa itu Labioschisis?? Atau Cleft Lip?? Atau Bibir sumbing? 

Yah, mungkin kalian sudah tak asing lagi dengan istilah yang terakhir itu , bibir sumbing.
Untuk kali ini aku memberanikan diri untuk menuliskan “bibir sumbing” di kotak search google.. Keberanian walau dengan mempicingkan mata saat mengenternya. Selama ini aku tak pernah berani untuk mencari tahu apa itu bibir sumbing. Karena aku mengalaminya, aku mengalami bibir sumbing, penyakit bawaan sejak lahir.

Labioschisis atau cleft lip atau yang lebih dikenal dengan bibir sumbing adalah suatu kondisi dimana terdapatnya celah pada bibir atas diantara mulut dan hidung. Kelainan ini dapat berupa takik kecil pada bahagian bibir yang berwarna samapai pada pemisahan komplit satu atau dua sisi bibir memanjang dari bibir ke hidung. Celah pada satu sisi disebut labioschisis unilateral, dan jika celah terdapat pada kedua sisi disebut labioschisis bilateral. (http://belibis-a17.com/2010/03/26/labioschisis-bibir-sumbing/)

Bibir sumbing adalah cacat bawaan lahir. Sebab terjadinya sumbing pada bayi adalah adanya gangguan perkembangan dari mulut dan bibir ketika berada di dalam kandungan. Wajah bayi berkembang pada usia sekitar 6 minggu kehamilan, dan saat itu terjadi penyatuan rongga mulut dan bibir antara sebelah kanan dan kiri. Pada sumbing, karena suatu sebab, penyatuan bagian kiri dan kanan tersebut tidak sempurna. Terdapat 2 jenis sumbing yaitu: sumbing pada bibir (labioschisis) atau sumbing pada langit-langit rongga mulut (palatoschisis). Kadang kala pada seorang bayi keduanya dapat ditemukan bersamaan (palatolabioschisis). (http://gangguankesehatananak.blogspot.com/2010/04/sumbing.html)

*dari dua sumber diatas, jelas ana mengalami palatolabioschisis. Tak banyak diketahui teman-teman yang lain jikalau rongga mulut ku ini juga terbelah, namun sedikit tertutup karena operasi yang telah dilakukan 2 kali di saat aku masih berumur beberapa bulan.

Menurut Mansjoer dan kawan-kawan, hipotesis yang diajukan antara lain:
- Insufisiensi zat untuk tumbuh kembang organ selama masa embrional dalam hal kuantitas (pada gangguan sirkulasi feto-maternal) dan kualitas (defisiensi asam folat, vitamin C, dan Zn)
- Penggunaan obat teratologik, termasuk jamu dan kontrasepsi hormonal
- Infeksi, terutama pada infeksi toxoplasma dan klamidia.
- Faktor genetic

Kelainan ini terjadi pada trimester pertama kehamilan, prosesnya karena tidak terbentuknya mesoderm pada daerah tersebut sehingga bagian yang telah menyatu (prosesus nasalis dan maksilaris) pecah kembali.

*Entahlah, apa penyebab ini terjadi kepadaku. (yang jelas ini kehendak Allah, dan aku bersyukur). Menurut analisis ku kemungkinan besar ini terjadi karena kurangnya makanan bergizi yang dikonsumsi ibu saat mengandung diriku. Bukan karena apa, karena memang kondisi keluarga ku yang menengah ke bawah ini tak memungkin bagi ibuku untuk menkonsumsi makanan-makanan bergizi.
Akhirnya aku tau apa yang ku alami ini dan penyebabnya. Aku lega. Jangan dipikir aku menyesali keadaan ku sekarang. Tidak, walau tak terpungkiri bahwa aku kerap tak tahan dengan ejekan teman dan lirikan heran dari orang yang baru melihat aku. Tapi aku selalu berusaha maklum. Makllum dengan semua itu.

Memang salah satu akibat dari penyakit ini adalah timbul rasa kurang percaya diri dilingkungan. Itu memang terjadi dan tak bisa dipungkiri. Namun selalu kupatrikan didalam otakku “TIDAK ADA YANG SEMPURNA DIDUNIA INI KECUALI DIA TUHANKU, ALLAH”. Aku telah melakukan dua kali operasi bedah plastik untuk “memperindah” bibir ku yang terbelah ini. Operasi pertama dilakukan saat aku baru berumur beberapa minggu dan kemudian operasi kedua beberapa bulan kemudian (aku tak ingat. Yaiyalaaah :)). Hingga detik ini aku belum melakukan operasi lanjutan. Sempat saat smp, aku merasa sangat tidak PD dan meminta pada ibuku untuk dioperasi kembali. Ibuku mengiyakan walau kini aku tahu, saat itu ibuku tak mempunyai biaya untuk itu. Untunglah aku cepat menyadari keadaan, saat itu aku dan ibu sudah di salah satu RSU di Palembang. Niatku itu ku urungkan karena aku menyadari uang lebih dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan kami, apalagi semenjak ayah meninggal, hidup makin pas-pasan rasanya. Sampai sekarang begini lah aku. Dengan wajah yang cantik kata ibuku. :)

Ya Allah, terima kasih atas semua nikmat yang kau beri hingga kini. Tak akan pernah berhenti bersyukur atas nikmatMu ini. Sebuah pelajaran hidup sendiri untuk tidak memandang fisik orang lain, tidak menilai seseorang dari penampilan luar, selalu menebar senyum kepada orang yang menatap heran bahkan sinis kepadaku. Terima kasih Ya Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar