Jumat, 30 Desember 2011

Ini Hoby atau Iseng?

Ntahlah,, ini hobi atau hanya sekedar kerjaan iseng. Tapi gue seneng banget motoin yang nggak jelas, Yang jelas Yang penting gue HAPPY dah!. Seperti ini :

liat ada pelanginya loh!! pelangi di kota bukit tinggi


rumah dengan latar gunung berselimut kabut pagi hari

pondok d tengah ladang

jalanan yang nan sepi di kampus layo


terminal layo sepi bis


jalan depan SMA N 1 Palembang dengan mamang gerobak


sinar mataharinya..


pohon dan rumah itu


layo diguyur hujan


SMP N 4 basah


selalu kaki


Iseng atau Hobi? ntahlah...

Thankz a lot dear.. suk, pu, mbu, bule, uni.

Alkisah pada zaman dahulu kala.. haha.. cie kaya' mau ngedongeng aja yah! Tapi ini memang sebuah cerita di masa lalu. Nggak masa lalu banget sih tapi udah terjadi 2 bulan yang lalu, bulan lahirku, Oktober.

Ada apa lagi dengan Oktober? kok masih diinget aja sih?
Yaiyalah, bulan itu nggak akan pernah Ana lupain, apalagi Oktober 2011. Tanya kenapa?

Gini..
Ana dikerjain abis-abisan oleh temen kampus selama satu bulan itu. Gila satu bulan gue di kerjain. Dan semuanya berjalan dengan sangat sukses. Begitu mengalir dan berbakat semua deh jadi aktris. Mereka adalah Nova as Busuk, Tiwi as Pu Twol, Siska as Mambu, Dian as Bule dan Leni as Uni.

kejadian pertama
hari itu, ntah tanggal berapa tepatnya tapi yang ku ingat hanyalah itu hari kamis. karena hanya hari itulah kami berbondong-bondong ke kampus Indralaya. Hari itu kami tak sengaja berkompakan tema warna pakaian. Sehati banget kan kami. Kami pun berniat untuk mengabadikannya nanti, sepulang kampus. Gak tau kenapa, gak ada yang inget sama sekali untuk mengabadikannya sampai kami benar-benar hendak menuju terminal bus kampus. Kecuali satu orang, Busuk. Satu-satunya diantara kami yang anak kost di Indralaya. Busuk ternyata menanti kami sholat ashar kemudian berfoto-foto. Begitulah niatnya... Dan ternyata gak ada yang inget dan langsung aja ngonyor pulang dan berpisah dengan busuk tanpa inget apa pun. >,<
eh dengan bego'nya ana ini yang selalu megangin hape ditangan. (yaeyalah megang hape itu di tangan, masa' di kaki?) Gue gak sengaja malah motoin beberapa dari kami tanpa busuk dan BUSUK ngeliat itu semua ternyata.
Tak lama kemudian,, HP ku berdering, Inbox dari busuk. Isinya kurang lebih berikut :
"ih jahat nian, daritadi aku nunggui nag befoto tapi kalian malah langsung balek. dan sekarang kalian befoto tanpa ngajak2 aku lagi. jahat"
au au au..
gue terdiam baca tu sms dan langsung membalas sms busuk dengan ucapan permintaan maaf. Tapi kaya'nya permintaan maaf itu percuma. Gue ngerasa bersalah banget waktu itu.
bukan sampe disitu aje, di bis dalam perjalanan layo-palembang. Mbu melancarkan aksinya. Mbu meminta hasil foto yang tadi di ambil. gue gak curiga apa-apa dengan permintaan Mbu itu. Eh gak taunya. Foto itu di upload di fesbuk dan men'tag' kami semua termasuk busuk. Gue gak habis pikir waktu itu, kenapa Mbu malah ng-upload foto itu, jelas-jelas busuk marah bangeeeeeeeeeeeed dengan bagaimana foto itu diambil. Begitu banyak komen-komen di foto itu dan semua kata-katanya seolah memojokkan ku karena gue lah yang ngambil tu foto, pake hape gue. Yang bikin gue tambah nyesek lagi adalah... GUE BARU TAU KEESOKAN HARINYA dan gue mau marah banget dan sempat nangis juga sih. Disinilah Uni Leni berperan. Ia jadi tempat curhatku dan ia memanas-manasiku dengan bicara "iyo busuk ni,, cak itu b merajok. apolaaah kendaknyo.".

hal itu berlanjut sepanjang bulan Oktober.

Bukan sampai disana saja ternyata.. mereka mempermainkanku. hahaa istilahnya..

saat hari H ulang tahunku, Tanggal 23 itu bertepatan di hari Minggu. Hari Libur. Hari libur kami dari PPL. passs banget untuk kumpul. tapi apa mau dikata, beberapa hari sebelum hari itu ana sakit. Hari Minggu itu agak tidak mendapat izin dari orang tua untuk jalan keluar. Ditambah lagi Busuk yang sedang sakit jadi nggak bisa ikut jalan dan Bule nggak bisa ikut karena hari minggu adalah jadwalnya berkencan dengan aa' rifkinya. alhasil ddengan berat hati dan penuh pertimbangan rencana hari itu di CANCEL.

Siang harinya di tanggal 23. Bule beraksi. Ia mengapdet status fesbuk yang kurang lebih mengatakan ia kecewa dengan hari ini karena sebenarnya ia telah menyiapkan kejutan untuk seseorang yang sudah dianggapnya sahabat.
untuk siapa lagi tu status kalo bukan untuk gue. Gue amat terharu dan ngerasa sangat-sangat merasa bersalah. Si Tiwul dan Mbu pun berperan memanas-manasiku dengan luapan-luapan kekecewaan karena rencana hari itu di cancel hanya karena busuk.

Campur-Adukk semua rasa bersalah, gak enak, marah, dan semuanya.
semuanya berlanjut sampai akhir Oktober.

Tapi ternyata semua itu HANYALAH REKAYASA.
semuanya sepaketan sebagai sebuah kejutan untukku.
Ah.. bahagia banget rasanya Oktoberku. Tapi tetep gak nyangka semua konflik itu teryata hanya rekayasa. Gak ada yang namanya berantem, merajuk, ambek-ambekan, saling nyalahin. Mereka berhasil bikin gue nangis.

Thankz a lot dear..
suk, pu, mbu, bule, uni.
:*

Minggu, 11 Desember 2011

PPLku berakhir lalu terbitlah Rindu

Dua setengah bulan PPL yang ku rasa sangatlah lama di awal akhirnya berlalu sudah. Kemarin, tanggal 5 Desember 2011, perpisahan digelar. Walau dengan konsepan acara yang serba dadakan, Alhamdulillah berjalan dengan lancar.



3 Desember, harusnya itulah tanggal perpisahan itu. Tapi karena kepsek dan dosen pembimbing kami berhalangan hadir. So semua itu di undur.

Di awal PPL kemarin, hari demi hari terasa amat berat. Mengkondisikan badan terhadap tingkah laku siswa-siswi yang memegalkan hati juga mengkondisikan badan untuk pergi pagi berjuang mulai dari naik ojek, spot jantung naik bis bukit, dan geram dengan lamanya si mobil lemabang *ngetem*. Semua pengkondisian itu perlu perjuangan yang besar.

Sering rasanya ingin merajuk dengan mereka karena tingkahnya yang membuat aku malas untuk berkoar-koar di depan kelas membagi ilmuku yang memang wajib dibagi. Dan ya.. akhirnya aku mulai sering marah-marah dengan ocehan-ocehan yang masuk telinga kanan dan keluar di telinga kiri mereka. Namun tingkah mereka ada juga yang “so sweet”, saat diriku sakit dan tugasku digantikan oleh partner ku, mereka menunjukkan perhatiannya kepada diriku.

“Bu, sakit ya bu? Jangan lupa minum obat bu!”

Saat diriku mengajar dan tiba-tiba terhenti karena batuk mereka langsung diam dan berkata pada yang masih ribut, “ibu Ana itu lagi sakit, diamlah sedikit.”

Senang rasanya walau hanya diperlakukan begitu. Tapi tahukah kalian nak, itu menjadi spirit untuk Ibu yang hampir tak mau menjadi guru ini.

Tak sedikit juga dari mereka yang jahil lalu ku tegur dan diam. Walau hanya diam sesaat kemudian kembali jahil. Capek juga rasanya tapi.. skali lagi tak bosan untuk di ulang-ulang-dan di ulang lagi untuk menegur mereka. Tak heran sebagian dari mereka suka bilang aku ini sering sekali marah.
Sekarang rasanya itulah seninya menjadi guru, apalagi guru bagi anak-anak SMP yang benar-benar baru gede, antara kekanakan dan sok dewasa.

Namun disaat semua sudah terkondisikan dengan baik, kakiku sudah menginjak gerbang perpisahan. Ah tak rela sebenarnya berpisah dengan kalian nak.

Ibu rindu kalian…

Ah si Ridho, dengan ciri khas tertawanya yang masih terngiang-ngiang. Tentunya dengan tangan yang menutupi mulut saat tertawa. Dan baru berpacaran dengan teman sekelasnya sendiri, Adel. Kalian masih kecil nak,, jangan buang waktu kalian untuk hal yang seperti itu. Belum waktunya.. tapi apa mau dikata, itu sudah jadi *trend* bagi mereka saat ini. “bu, doakan aku dan adel langgeng y bu.” Haduuh apalah si Ridho ini.

Si Jefri, yang mengagetkan aku saat tahu ia adalah bagian dari kelas yang ku pegang. Ku kira ia penghuni dari VIII.6. Terkaget-kaget sampai tak percaya kok bisa ia pindah-pindah kelas begitu saja. Perawakannya yang seram dengan tingkahnya yang diam-diam menghanyutkan buat aku ngeri untuk menegurnya saat ia malas mengerjakan segala hal. (ntahlah,, jangan ditiru y utk guru2 yang lain). Buang jauh-jauh nak sifat pemalasmu…

Si Fajar yang cengennya minta ampun, tapi jahil juga.. Kalo jahil jangan mudah nangis dan tersinggung y nak.. Tetep tegar!!!

Si Washington yang namanya aneh, si Isfan yang manis kalo senyum.. kalo ketawa keliatan giginya ada yang ilang.. Si M. Dwi aji yang lumayan jail , si Bima yang diem-diem menghanyutkan, Si Ari Yanto yang menurutku paling pinter di antara siswa-siswa di kelas itu, dan si Riko wakil Ketua Osis yang badannya kecil, berkawat gigi dan bersepatu tali hijau. Hahaha…

Si Tivalen yang manis banget kalo menurut aku,, Cempaka yang manja dan panikan. Esti yang rajin dan banyak bertanya, si Melinda ketua kelas yang cantik dan tak bosan setiap hari bilang “bu, jangan lupa ttd”. Si Adel yang muanja, Herliza yang rajin I think, 4 sekawan yang duduk di pojok yang sering banget kena marah oleh saya.. hhiii…

Si siapa lagi ya?? Tak habis rasanya kalo diceritakan satu-satu..
Bukan maksudku untuk terus-terusan marah, tapi mereka yang tak bisa dibilangin sekali saja. Selalu mengulang dan mengulang lagi. Itulah kelas VIII.8

Kelas VIII.7, kelasnya Ibu Hamdah, Guru pamongku tercinta…
Walau hanya beberapa kali pertemuan saja dengan mereka.. sayang juga dengan mereka..
Si agung lamongga yang mau belajar, Si Wirandi yang kena hukum Ibu Nindya saat aku ngajar, Posma si Bontet non Islam yang males banget belajar, Si Teza yang salah ku panggil dengan Tejo. Si Ketua Kelas yang masih nurut kalo dibilangin, Si Tinggi Siti ayu, 3 sekawan itu,… Si Galuh, Falin, Tity, ah siapa lagi nama mereka y… tak terlalu hafal nama-nama mereka namun yakinlah wajah kalian sudah terpatri di kenangan indah yang akan ibu simpan di hati ibu. Hahaha.. So Sweet.

Kelas VIII.9, kelas yang dipegang Uni Leni, partnerku..
Hampir tak pernah aku benar-benar mengajar dikelas ini. Karena memang ini bukan kelas ku. Namun hampir di setiap pelajaran matematika aku menemani leni untuk mengajar. Walau hanya sekedar duduk sambil mengerjakan sesuatu ataupun berkeliling mengamati mereka.. Tapi malah sebuah kejutan mereka berikan kepada kami berdua.. Ya, di saat pertemuan terakhir.. Mereka memberikan kami kenang-kenangan hasil mereka ngumpulin uang. Uni Leni diberi boneka domba dan aku diberikan boneka hati. Ah.. terharu. Seumur-umur waktu aku masih jadi siswa,, aku tak pernah memberikan kenang-kenangan untuk guru PPL. Sumbringah kamipun belum sampai disitu.. Ada pula yang memberikan boneka teddy bear pink atas nama sendiri dan juga ada yang memberikan jilbab.. ah kalian ini seharusnya tak perlu seperti itu.. kami kan jadi terharu..

Kalian begitu mengangenkan y sekarang.. ibu kangen loh untuk memarahi kalian.. di salami oleh kalian.. di beri salam dan di sapa oleh kalian., sekarang sudah tidak ada lagi hal-hal yang seperti itu

Beberapa hari ini semuanya masih terobati saat aku mesti bolak-balik SMP N 4 untuk menyelesaikan laporan. Aku bertemu mereka.. Di peluk mereka.. dekat dengan mereka.. ada kebahagiaan tersendiri deh pokoknya.

Hal yang membuat aku kangen adalah kalian teman-teman PPLku. Kalian berbeda.. kalian seperti kawan-kawan sekolahku dulu, bukan seperti kawan-kawan kampusku. Aku rindu dan nyaman bergaul dengan kawan-kawan yang seperti itu. Yang blak-blakkan, yang tidak ja’im, yang bener-bener bikin nyaman.. ah makin membuncah rindu ini..

Akhirnya PPL ini berakhir dan terbitlah rindu. Kerinduanku pada mereka, siswa, suasana, dan kawan-kawan PPL lainnya.

Smoga kita bertemu lagi di lain kesempatan yang lebih indah ya semuanya…
Bertemu siswa-siswi ketika mereka sudah sukses.. Bertemu dengan kawan-kawan PPL di Audit (wisuda) aamiin. Kecup basah untuk kalian.. muuuuuuuuuuuaaaaaaaaaaaachhhh.. :* :*

Senin, 10 Oktober 2011

setahun sudah

tak usah kau pertanyakan kenapa diriku tak mencari penggantimu
padahal sudah satu tahun berlalu
bukan ku ingin menanti dan berharap bersamamu lagi
bukan
sudah tak ada sedikit pun asa untuk itu
kita sudah ada jalan masing-masing
kamu bersama dia
dan aku bersama seseorang yang lainnya nanti
bukan sekarang
karena hati ini masih tak ingin merasakan bagaimana sakit hati itu lagi
hanya ingin menjaga hati
memperbaiki diri
mencintai Dia sepenuh hati
hingga Dia mempercayakan diri ini bertemu kekasih hati lagi.

teruntukmu P.O

Teruntukmu Sahabatku..

Teruntukmu sahabatku

Sahabat,
kalian bukanlah saudara kandung yang mengerti aku sejak lahir
kalian bukanlah teman kecil yang tau sifatku sejak dulu
tapi
kalian adalah orang yang berharga untukku
kalian mengerti aku

hariku ceria bersama kalian
senyumku merekah bersama kalian
sejenak terlupakan apa itu kesedihan
sejenak terlupakan apa itu kesepian
karena bersama kalian

aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan kalian
bukan karena ku tak percaya kalian
tapi tak ingin gurat kesedihan menyelimuti
suasana kaku merasuki


aku hanya ingin berarti dalam hidupmu kawan
selalu berusaha menjadi bunglon diantara kalian
menahan ego yang kadang ingin menang
tapi ego tak berlaku di sini kawan

yah, aku menjadi bunglon diantara kalian
ego ku besar
ego ku tinggi
tapi ku berusaha menjadi bunglon ketika bersama kalian
ego ku redam
dan aku akan bersikap seolah tiada apa-apa

ku coba untuk selalu mengerti kalian
kapan aku harus nimbrung
kapan aku harus pergi
mencoba memposisikan diri sefleksibel mungkin

tapi lelahku juga muncul kawan
kalian ber-ego
aku menahan ego
lelah menahan ego

cobalah untuk mengerti ku lagi kawan
aku juga punya ego

tak ingin merusak semua ini hanya karena ego
maafkan ku kawan,

masalah kemarin tak patut dijadikan masalah,
tapi egomu mengusik egoku.
maaf.

Ada Cerita di Hari Rabu

Adzan subuh membangunkan diriku untuk memulai aktivitas. Subuh yang lumayan dingin karena beberapa jam yang lalu kotaku tercinta diguyur hujan. Sedikit bermalas-malasan aku pun beranjak dari tempat tidurku. Sama seperti hari-hari sebelumnya, diri ini masih harus berangkat pagi menuju Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Palembang. Bukan sebagai siswa tapi sebagai mahasiswa PPL yang mendapat amanah di SMP N 4 Palembang.

Kira-kira pukul 05.50 WIB Ana berangkat dari rumah. Lumayan jauh jarak antara rumah dengan SMP N 4 Palembang. Tak tahu berapa kilometer tepatnya, yang jelas butuh 3 kali berganti kendaraan umum untuk sampai disana. Pertama, Ana harus naik ojek dari pangkalan ojek putri kembang dadar yang tak jauh dari lorong rumah. Sebenarnya bisa saja naik oplet kuning jurusan Musi 2 - RRI, namun jam segitu oplet masih jarang muncul. Jadi tak ada pilihan lain selain naik ojek. Walau terkadang sebenarnya takut pada seorang tukang ojek yang dikenal kriminal, sering keluar masuk penjara dari kasus pencurian sampai pembunuhan. Orang tua sering mewanti-wanti untuk tidak naik ojek si tukang ojek itu. Alhamdulillah, sepagi itu sepertinya si tukang ojek tidak kelihatan batang hidungnya. Jarak yang tak terlalu jauh itu dihargai Rp 3.000, sebuah harga pasaran dari pangkalan ke taman (simpang SMA Negeri 10 Palembang). Ana turun di taman tepatnya di depan sebuah rumah luamyan besar milik seorang kader partai. Ah tak penting lah itu rumah siapa, pokoknya Ana menunggu bis kota jurusan bukit-pasar disana.

Tak perlu untuk menunggu lama, dalam hitungan menit biasanya bis berwarna biru itu sudah muncul. Dengan ongkos Rp 2.000 Ana diantarkan bis biru di Simpang RSK Charitas. Ana sering menjadi menjadi pengguna jalan yang bisa dikatakan tidak ikut aturan. Ana biasanya turun dari bis bukan pada tempatnya. Simpang RSK Charitas adalah simpang dengan 4 arah, lampu merah yang cukup lama membuat ana berani turun dari bis ketika bis berhenti karena menunggu lampu merah. Ana kurang tahu sebenarnya diperbolehkan atau tidak hal seperti itu dilakukan. Tak ada yang memarahi, padahal tepat di depan simpang itu ada pos polisi lengkap dengan polisi berjaket hijau kekuning-kuningan. Perjalanan pagi itu kemudian dilanjutkan dengan angkutan kota (angkot) jurusan Ampera-Lemabang yang sering bikin diri sewot. Sewot karena mobil ini *ngetemnya lama sekali. Menunggu penumpang penuh baru angkot itu beranjak. Walau sebenarnya hanya diperlukan 10 menit saja dari simpang itu untuk sampai di SMP N 4 tapi berasa lama sekali.

Lumayan lelah sepagi itu harus 3 kali naik turun untuk bisa sampai di tempat tugas itu. Awalnya terasa melelahkan sekali tapi lama-kelamaan sudah mulai terbiasa dan menyukai suasana jalanan di pagi hari di kota ku tercinta, Palembang. Bebas macet.


Tak ada yang beda dari hari-hari sebelumnya, begitu masuk gerbang sekolah lengkap dengan almamater kuningku langsung melangkahkan kaki ke dapur sekolah untuk menitipkan tas. Lho kok ke dapur? yah, karena perpustakaan tempat PPL berkumpul belum dibuka, Ibu Tuti "ibu perpustakaan" belum tiba sepagi itu. Pukul 06.30 WIB kira-kira. Dengan sigap mengambil sapu lidi dan menyapu halaman sekolah. Ana mengambil "lahan" menyapu di taman depan ruangan BK dan UKS. Tak terpikir panjang oleh ku bahwa malam tadi hujan deras mengguyur daerah ini juga. Alhasil taman yang bertanah lumayan becen itu mengotori sepatuku. Walaupun ana termasuk yang pembersih-bersih amat, tapi risih juga dengan tanah-tanah yang lengket di sepatuku. Ditambah lagi hari itu Ana memakai sepatu berwarna putih. hm.. Astaugfirullah, jangan sampai jatuhnya ini tidak ikhlas. Setelah Ana anggap "lahan" itu bersih, Ana meletakkan sapu lidi kembali ke tempat awalnya. Tiba-tiba, ada segerombolan murid berjalan mendekati ruangan UKS sambil berteriak-teriak memanggil salah satu dari kami, "Pak, Pak, Ada yang jatuh!". dalam hatiku bergumam "ah, jatuh,, paling lecet sedikit." tetapi ada pula siswa yang berkata "pak, pak, liat tangannya kok begitu?" sambil menunjuk tangan salah satu dari mereka. Ana bergumam kembali, "ada apa dengan tangannya? luka parahkah?" Ana pun ikut terusik dengan kegaduhan mereka, memanjangkan kepala, mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan anak tersebut. dan... auuuu, sontak kaget, histeris, tapi untunglah tidak berteriak kencang. tulang pergelangan tangan kanan si anak bergeser, tidak pada posisinya lagi. Kelihatan betul pergeseran tulangnya itu. Kami pun kalang kabut, ada yang mencoba menenangkan si anak, ada yang mencoba berlari ke ruang guru mencari guru yang bisa dimintai tolong, sedangkan Ana masih ketakutan melihat si anak yang keliatannya belum merasakan sakit apa-apa. Setelah seorang guru datang, si anak sudah dibawa ke ruang UKS dan dibaringkan disana. Tak ada air mata yang keluar dari si anak itu, Akbar namanya. Akbar cukup kuat menahannya, mungkin dibenaknya saat itu, "ada apa dengan tanganku?", "kenapa dengan tanganku". dengan raut wajah yang mulai menahan sakit dan menahan tangis, Ana haru melihatnya. Begitu kuatnya dirimu dek, jikalau Ana yang berada di posisimu, pasti sudah menangis tersedu-sedu. Secepatnya kami menghubungi orang tua dari Akbar dan mereka pun langsung datang kesekolah. Akbar pun di bawa ke seorang tukang urut yang tak terlalu jauh dari sekolah. Semoga cepat sembuh Akbar. ^_^

Cerita hari ini belum sampai disitu. Hari ini Ana ada 3 jam pelajaran di kelas VIII.8. Kelas yang lumayan nakalll anak-anaknya. Kebetulan 2 jam sebelum pelajaran Ana dimulai, Ana diberi tugas untuk mengawasi mereka mencatat apa yang telah diperintahkan guru. Dengan senang hati menuju kelas VIII.8. Menit demi menit berlalu sampai akhirnya Syafira mengadu, "bu Ana, Fajar nangis bu!". waduw,"ada apa pula dengan anak ini?" gumamku. Ana pun mendekati Fajar dan bertanya, "Fajar, kenapa menangis?". tapi tak ada jawaban, yang ada hanya tambah menangis. haduh, pengalaman apa ini..

Ana coba bertanya pada Syafira, Anak perempuan yang mengadu padaku tadi. "Syafira, Fajar kenapa?". Dengan wajah yang merasa bersalah ia menjawab, "tadi kami nanyain tentang ayahnya bu, dia cerita, trus dia nangis." Ana masih bingung, "memang ada apa dengan ayahnya Fajar?". Syafira menjawab, "Ayahnya udah meninggal setahun yang lalu bu". Zeeep, rasanya darah berhenti mengalir sebentar ketika mendengar jawaban Syafira tadi. Ya Allah, sama seperti ku...

Ana mencoba menghibur Fajar, memberi perhatian layaknya Ana menjadi seorang kakak baginya, Layaknya yang mempunyai nasib yang sama dengannya. "FAjar, sama donk dengan IBu, Ibu juga sudah dak ada Ayah lagi sejak kelas 1 SMP. Liat ibu deh, Ibu sekarang jadi cewek yang kuat. Nanti kalo Fajar sudah besar, Fajar pasti jauh lebih kuat dari ibu." bukan jawaban "iya bu" atau sebuah anggukan yang diberikan Fajar padaku, "tapi malah sebuah cerita panjang bagaimana sayangnya ia kepada Ayahnya, bagaimana Ayahnya meninggal, dan bagaimana perasaannya dibanding dengan teman-teman lain yang masih lengkap keluarganya." Ya Allah, seketika air mata ini mengalir, Ana terharu, Ana tahu apa yang dirasakan Fajar. Perasaan yang sampai saat ini sering membuat Ana menangis tersedu-sedu. Tak ada yang bisa ku perbuat, Ana hanya bisa membiarkannya menangis, biarlah ia mengeluarkan apa yang ia rasakan, "tak perlu ditahan nak, menangislah" bisikku dengan Fajar. ".. kalau sudah, nanti ke WC. Mukanya di raup y!". Fajar mengangguk.

Pelajaran pun dimulai..
Hingga bel berbunyi dan pulang
Begitu berharganya pengalaman hari ini.

Sepanjang perjalanan pulang, lamunanku melayang pada apa yang dialami hari ini.
pertama, apa pun bisa terjadi atas kehendak Allah, Akbar, siswa yang jatuh tadi pagi, padahal hanya sekedar jatuh biasa tapi bisa separah itu. Apa yang diperlihatkan Akbar ketika musibah itu datang, ia tak memberikan gurat kecemasan. Tak menambah cemas orang disekitarnya. Sedangkan Ana? Sakit perut sedikit saja, panik dan mengeluhnya terus menerus. Ah, seandainya Ana bisa begitu.
Kedua, Fajar. Anak polos ini begitu menyayangi Ayahnya. MAsih merasa iri dengan teman lain yang punya keluarga lengkap. Fajar sekilas mempunyai nasib yang sama dengan diriku, walau sebenarnya berbeda. Ana harus bisa lebih kuat. Ternyata banyak orang yang bernasib sama dengan diri ini atau bahkan lebih memprihatinkan dari Ana.

Yah,, Ana punya cerita di hari Rabu.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Oktoberku...

Alhamdulillah, hari ini udah masuk di bulan Oktober.
yupz, tanggal 1 Oktober 2011.
Oktober so special for me. You know it so well dah kenapa.
yope, bulan ini bulan lahirku.

tapi bulan Oktober ku tak selalu dihinggapi keceriaan. contohnya, oktober 2010 kemarin. wahh,, ingin rasanya tak ada bulan oktober itu.. banyak kenangan pahit yang sangat pahit untuk dikenang dibulan itu. dan tak pula ingin ku ceritakan lagi apa dan bagaimana pahitnya kenangan itu. #ciiiuuh, pakam nian omongan nih. haha

tinggalkanlah masa lalu itu, tataplah masa depan. mulailah dari apa yang ada sekarang.

oke,, oktoberku... oktoberku 2011. hmm.. ana hanya berharap yang jauh lebih baik dari Oktober ku 2010. Oktoberku kali ini akan ku habiskan di smp n 4 palembang. semoga semuanya diberikan kelancaran. aamiin. semoga skripsiku lancar jalannya. aamiin.

wah,, apa ini tulisan saya? gak berbobot y? hihi. tak pelah.. hanya mengisi waktu luangku setelah penat dengan rutinitas yang ada.

selamat datang oktoberku. semoga menjadi oktober bahagia.

Selasa, 27 September 2011

semester tujuhku...

hi semuanya..
ana ingin sedikit berbagi apa yang ana rasakan beberapa minggu terakhir di awal semester 7 ini.
tidak terasa, udah nginjakkin kaki di semester 7. tujuh.. waw, udah jadi angkatan paling tua di kampus. udah semakin jarang ke kampus daaaaan harus menempuh satu mata kuliah yang paling ana ragukan sejak masuk ke dunia fkip. yapz, bener, PPL. sumpah beneran pengen mundur saat memang harus ngikutin PPL kemarin. beneran pengen gak mau ngelanjutin studi di fkip kalo inget harus PPL. tapi itu gak mungkin,, kalo emang bener terjadi.. its mean, sama aja kalo ana ngabisi uang mamak untuk hal yang sia-sia selama 3 tahun ke belakang ini.

hal yang paling memberatkan ana untuk PPL adalah kondisi fisik ana. kondisi fisik ini yang membuat ana bertanya pada diri sendiri, apakah pantas menjadi seorang guru? apakah layak ana menjadi seorang guru? sama seperti saat pertama kali kuliah di fkip matematika. beratttt,, apakah pantas orang sepertiku menjadi mahasiswa sebagai calon guru. bicara ku saja kadang tak jelas, bagaimana mungkin seorang yang seperti aku bisa memberikan ilmu dengan suara yang begini..
baru nulis segini aja,, air mataku sudah berlinang. ah lemahnya diriku...

untuk masalah fisik yang lainnya tak membuat ku minder untuk PPL, tapi untuk bibir ku ini... aku ingin menangis dan berteriak..

saat aku tahu, PPLku ditempatkan di sekolah menengah pertama yang lumayan bagus di kota palembang, hatiku bertambah dag dug. siapkah aku menghadapi celoteh, sikap, dan tingkah anak yang baru beranjak itu? aku kembali ingin berteriak,, ingin menangis, ingin mempercepat waktu agarr PPL ini cepat berakhir.

saat pelepasan PPL. semangatku membuncah, di satu sisi begitu menyenangkannya berinteraksi dengan siswa.. berbagi ilmu, dan banyak hal yang bisa dilakukan dengan mereka.. namun di satu sisi yang lain.. aku takut. aku takut akan .... yah kalian tahu sendiri lah bagaimana anak-anak zaman sekarang. jangankan zaman sekarang, zaman dulu saja aku sudah banyak dihina oleh temen-temen seusiaku. sudah bertahun-tahun aku biasa dibegenikan tapi ntah kenapa hati belum kebal menerimanya.

saat penerimaan kami di SMP tersebut.. dengan sebuah semangat yang terbilang dipaksakan aku berusaha terus untuk tersenyum dan bersikap aku sama kok dengan yang lainnya. walau aku tak tahu apa yang ada benak mereka. tapi ku yakin temen2 PPL ku di smp ini sudah dewasa semua.
hem.. sampai ketika kami menyalami guru-guru disana daaan tiba di ibu itu, dengan tatapan yang tak biasa beliau melihatku. tak bisa ku tebak apa yang sedang ia pikirkan,, sejenak aku terdiam dan lagi-lagi aku sangat berusaha untuk selalu tersenyum. perang dalam batinku berkecamuk. aku ingin berlari pulang tapi tak mungkin. aku sudah memulai dan aku harus berani mengakhrinya dengan indah.

satu minggu telah berlalu..
aku tetap begini...
aku tetap punya kekurangan ini
aku takut dengan tatapan mereka, senyuman aneh mereka, tertawa kecil mereka ketika melihatku, ah,, seandainya aku sama seperti yang lain. mungkinkah perasaan kami akan sama? mungkinkah aku lebih kuat dari aku yang sekarang?

ah.. ntahlah.

sampai saat ini,, semua berjalan dengan baik, dibaik-baikkan lah..

dan batinku masih seperti kemarin, berkecamuk..

ini semua memang sudah takdirku? atau aku yang terlalu memaksakan keadaan.

Rabu, 03 Agustus 2011

Anak Kecil Berbaju Gonzales

hei, udah lama nih nggak ngeblog.
ntah knp si ide ni pada kabur semua, males tu makanya si ide jadi kabur. :D
tapi kali nih dicoba lagi deh untuk berbagi lagi di sini.

heeem, gak terasa nih udah masuk di bulan Ramadhan. Ini hari ketiga menjalankan ibadah puasa. Seperti yang kita ketahui dan kita jalani setiap malamnya di bulan Ramadhan. Itu tuh sholat sunnah yang dilakuin berjama'ah di masjid sesudah berbuka puasa.
yupzz, tarawih. Pinter banget sih kamu. *unyu unyu.. #lebay.




trus apa donk yang mau diceritain nih?
semalam, Ana tarawih seperti biasa di masjid Ar-Rahman.
dengan sigap setelah sholat magribh, Ana dan keluarga berbondong-bondong ke masjid. hoho.. alahhh berbondong-bondong *bahasanyee. Dengan sigap Ana ngambil di posisi shaf paling depan. Malam ini masjid terisi penuh, shaf ikhwan udah sampe belakang, shat akhwat juga udah sampe belakang, walau masih ada dikit-dikit yang masih belum terisi. Dan seperti biasa pula, kebanyakan jama'ah masjid itu adalah anak-anak dan para orang tua yang bisa di bilang sih udah berumur. Lho kemana si para remaja? ada sih tapi sedikit banget.
Kemana mereka?
adu duh, lagi pada "libur" semua kali y? eh kalo remaja cowok? meliburkan diri sepertinya. Gimana sih, kok kalah sama anak-anak.

salah satu yang menarik perhatian saya adalah satu anak berbaju pesepak bola Gonzales tapi celananya piyama tidur. #nggak mecing adek. hehe...
Awalnya gak ada yang aneh sih dari adek itu.



Saat sebelum adzan isya' dikumandangkan ia masih bermain-main dengan teman sebayanya, kemudian sholat isya berjama'ah.. Nah ketika kultum, si adek berbaju gonzales itu mulai tertidur sambil duduk. kebetulan ia duduk di shaf paling belakang. sehingga ia bisa menyender di hijab. kasian si adek, ky'ny capek bener. tidurnya nyenyak sekali. Dibangunin temennya tapi ttp tidurr dengan posisi duduk.. zzztt.. alhasil sepanjang kultum, sholat tarawih ia hanya tertidur. *gak patut dicontoh sih, tapi namanya juga anak-anak. masih belum mengerti.

nah,, anak kecil saja bersemangat banget pergi ke masjid untuk sholat berjama'ah. walau akhirnya mereka banyak mainnya. yang penting niatnya donk! kalah nih si remaja. yang niat aja udah nggak punya.

hm.. ayo donk para remaja Islam Indonesia. Ibadah ini pahalanya untuk kita kok! Rugi loh, apalagi Ramadhan ini pahalanya guede loh!
^__^

Rabu, 06 Juli 2011

Cinta pertama atau hanya mengagumi ya??

ana_mahebe231090

Ini kisah cinta pertama ku namun bukan pacar pertama ku…
Bunga-bunga cinta itu mulai menghampiriku ketika aku duduk di kelas X SMA. Mungkin memang terlihat sangat telat ya.. di umur segitu baru merasakan bunga-bunga cinta.
Ah itu cinta monyet, untuk apa ku pikirkan lagi…Tapi akhir-akhir ini Ia mengusik pikiranku.

Kisah ini berawal ketika aku mengikuti les tambahan di luar sekolah, sebut saja tempat les tambahannya adalah “GIGA”. Disana diriku bertemu dengan teman-teman dari berbagai sekolah.

“Tak ada dari sekolah yang sama denganku”, gumanku…

Seiring waktu diriku merasakan kenyaman dengan suasana tempat lesku ditambah teman-teman yang menyenangkan dan pintar-pintar. Perhatianku tertuju pada seorang anak laki-laki. Raut mukanya tak ganteng tapi manis karena kulitnya yang tak putih itu. Badannya kurus dan tinggi. Sepintas mirip ayahku. Maklum, sejak kelas 1 SMP , ayahku meninggal dan lama tak melihat wajahnya…. Karena kemiripan wajahnya dengan ayahku, aku pun sering mencuri pandang demi hanya untuk membayangkan kalau aku sedang melihat ayah. (jadi kangen ayah…)

Dari hanya sekedar melihat wajahnya, aku pun mulai mengaguminya. Ntahlah, dulu yang terpikirkan hanya mengagumi bukan mencintai atau menyayangi. Aku mengagumi kepintarannya. Namun semua itu hanya ku simpan dalam hati tanpa ada yang mengetahui.
Sampai pada suatu ketika, aku pun tahu ia bersekolah dimana. Ia ternyata satu sekolah denganku. (haha.. kebanyakan kelas si di sekolah ku itu.. kelas X nya ada 9 kelas). Aku agak kaget dan agak sedikit senang. Wah,,, bakal sering ketemu donk kalo satu sekolah.

Saat upacara bendera, waktu itu kelas dia yang menjadi petugas. Ia jadi pembaca do’a. Ku pikir biasa saja seperti petugas-petugas lainnya. Namun ternyata tidak, suaranya merdu kali. Ia fasih dalam melafazkan doa-doa itu. Aku makin kagum dengannya, manis, tinggi, pintar, dan alim.
Waktu terus berlalu, aku dan dia menjadi lebih dekat karena setiap hari bertemu di sekolah dan sorenya bertemu di tempat les. Makin bersemangat untuk les saat itu. Hahaha…

Saat kelas X itu aku sering bercerita tentang perasaanku pada teman sebangkuku.. namanya Remipa. Ia berucap “ku doakan nanti kelas 2 kalian satu kelas”. Waw… itu pun menjadi kenyataan, aku dan dia berada satu kelas saat kelas 2. (apa ini takdirNya? Pikirku senang).

Tapi,,, dibalik kesenangan itu ada juga keresahan, bukan hanya dengan dia, namun teman sekelasku adalah juara-juara dari kelas lain. Aku pesimis apa bisa mempertahankan prestasiku.

Hari demi hari terlewati, ternyata biasa saja sekelas dengan dia. Aku menjadi lebih kaku dalam bersikap (padahal semestinya biasa saja toh dia juga tidak tahu), aku menjadi lebih tertutup. Satu per satu kejelekannya yang terlihat dimataku. Namun anehnya aku masih saja memikirkannya.

Kenaikan kelas 3 aku berdoa agar tak lagi sekelas dengan dia. Yupz,, kami pun terpisah, namun terpisah itu malah bikin lebih dekat dari kelas 2 itu. Aneh… makin aneh. Makin terpelihara saja perasaan itu, padahal aku ingin membuang perasaan itu sejak aku tahu ia ada hati dengan teman sekelasnya waktu kelas X dan terus sampai kelas 3 itu. Yah,., aku merasa ingin tahu diri. Aku pun mulai berubah dan dingin setiap bercakap dengan dia. Dia makin jahil membuat aku tertawa. Aku pasrah dan membiarkan perasaan itu hilang bersama waktu. Namun saat ulang tahunnya di desember 2008 itu aku memberanikan diri memberikannya kado ulang tahun. Aneh pasti menurutnya kenapa tiba-tiba memberi ia kado. Aku membiarkan ia berpikir macam-macam hingga kini….

Kami pun menyelesaikan pendidikan menengah kami dan berlanjut di perguruan tinggi masing-masing. Aku melanjutkan ke universitas negeri di kota Palembang ini dan ia melanjutkan studi dengan merantau ke Jakarta, ke salah satu sekolah tinggi yang difavoritkan. Yah…. Anak pintar memang…

Akhir-akhir ini aku sering mengirim pesan singkat “berisi kata-kata mutiara” kepada beberapa kontak di hpku. Termasuklah ia.. aku mengirimkan pesan dari nomor tidak diketahui umum. Sampai suatu ketika.. ia membalas smsku itu. “ini siapa y?”. dan tak ku balas karena ku anggap untuk apa ia tahu siapa pengirimnya, toh pengirimnya tidak menuntut balasan. Tapi beberapa saat kemudian ia sms lagi, kurang lebih ia berkata “percuma isi smsnya baik-baik tapi pengirimnya pengecut”. Waw… aku sangat kaget ia seorang yang ku kagumi bisa berkata seperti itu. Akhirnya aku pun membalas, “Ya maaf, ini RIZKY OKTARIANA (nama lengkapku)”. Ku kira masalahnya selesai dan cukup sampai disitu sampai aku tahu perteman kami di facebook sudah tak ada lagi. Facebook ku di blok oleh nya. (dalam hatiku bertanya, benarkah yang kulihat ini? Sebesar apa salah ku pada dirinya?)

Ah,, cinta monyet yang masih terjaga sampai saat ini. Walau aku tahu, tak kan mungkin! Yang ku mau saat ini hanya hubungan silaturahmi yang baik dengan dirinya. Bukan seperti yang ada saat ini….

Jumat, 24 Juni 2011

Saya Kembali...

ana_mahebe231090

Assalamu'alaikum,
wah,, sudah lama sekali Ane nggak ngotak ngatik ni blog. Abisnya jadwal Ane lagi padat-padatnya nih. hehe *sook*
Iya ni, beberapa bulan terakhir sibuk dengan Lomba Cerdas Cermat Matematika, Proposal, Seminar Matematika dan puncaknya hari selasa kemarin Seminar Proposal. dann.. akhirnya semester 6 ini berakhir. welcome Semester 7. Do'a Ane disemester ini.
"MOGA SEMESTER 7 INI JADI SEMESTER TERAKHIRKU"

AAMIIN. :)

Minggu, 03 April 2011

Sahabat Kecilku

ana_mahebe231090

Sahabat kecil, pasti hampir dari kalian semua masing-masing punya teman yang dekat sedari kecil, begitu pun Ana. Bella Nopita namanya.




Saat kecil kami berdua termasuk anak rumahan yang jarang bermain ke luar rumah. kami lebih sering bermain di dalam rumah. Jadi tak terlalu mengenal satu sama lain (sepengingatan ana). tapi usut demi usut menurut cerita ortu ana, kami lumayan dekat semasa kecil dahulu.



Ana mulai bener-bener dekat dengan Bella sejak SMP. karena baru saat itulah kami berada di SMP yang sama. Kelas 1 kami sama kelasnya namun Ana kelas pagi dan Bella kelas siang, kelas 2 kelas kami bersebelahan, kelas 3 smp kami sekelas, yaitu kelas Pendais.



SD kami nyariiis sama, Ana yang sudah diterima di SD yang sama dengan BElla malah gak mau sekolah disana karena jauuuh dari rumah. Kalo nggak pastinya kami sudah selalu bersama sejak Sd sampe SMA.




SMA, walau gak pernah satu kelas tapi kami semakin dekat. Teman pulang bareng. Sama-sama jalan kaki pas pulang. karena sekolah kami lumayan dekat dari rumah.



Bella Nopita..
My Best Friend Forever.
Amiiin.




Karena kami ini sama-sama cuek anakny, jadiii kalo ngumpuul tu jaraaaang banget sebenrnya curhaaaaat. Hanya sesekali. KAmi berbagi kebahagiaaaan, saling mengisi jika slah satunya sedang bersedih, menghibur dan terima apa adanya!!! sadar2 diri aja kalo salah satunya lagi gak mood. inilah yang bikin persahabatan kami awet-awet waeeee.

:)

Sabtu, 02 April 2011

Teknik Pengutipan

ana_mahebe231090

Teknik Pengutipan berpedoman pada cara-cara penulisan karya ilmiah sebagai berikut.

Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah penulisan buah pikiran atau pendapat seseorang dengan menggunakan bahasa sendiri tanpa mengubah makna, serta mencantumkan nama akhir pengarang, tahun penerbitan, dan halaman kutipan bila dikutip dari halaman yang pasti.
Penulisan nama akhir pengarang, tahun penerbitan, dan halaman kutipan dapat dilakukan di depan atau di akhir isi kutipan. Penulisan yang di depan kutipan dimulai dengan nama akhir pengarang kurung buka, tahun penerbitan, titik dua, (tanpa spasi) nomor halaman, kurung tutup. Penulisan di akhir kutipan dimulai dengan kurung buka, nama akhir pengarang, koma, tahun penerbitan, titik dua, (tanpa spasi) nomor halaman, kurung tutup.

Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah penulisan buah pikiran atau pendapat seseorang seperti apa adanya. Dalam kutipan dicantumkan nama akhir pengarang, tahun penerbitan dan halaman kutipan. Penulisan nama akhir pengarang, tahun penerbitan dan halaman kutipan dapat dilakukan di depan atau di akhir isi kutipan. Penulisan nama di depan kutipan dimulai dengan nama akhir pengarang, kurung buka, tahun penerbitan, titik dua, (tanpa spasi) nomor halaman, kurung tutup. Penulisan nama di akhir kutipan dimulai dengan kurung buka, nama akhir pengarang, koma, tahun penerbitan, titik dua, (tanpa spasi) nomor halaman, kurung tutup.
Kutipan langsung yang terdiri dari empat baris atau lebih diketik dengan jarak satu spasi dan ditempatkan di bawah kalimat terakhir, menjorok ke dalam 5 ketukan dari rata kiri dan 5 ketukan dari rata kanan.
Kutipan langsung yang kurang dari empat baris ditulis dalam tanda kutipan (“) dengan jarak dua spasi dan tidak menjorok ke dalam. Nama akhir pengarang, tahun penerbitan dan halaman kutipan dicantumkan seperti dalam kutipan lainnya.
Kutipan langsung tidak selalu diawali dengan tiga tanda titik. Pemberian tiga tanda titik juga dapat dilakukan jika kutipan langsung itu memisahkan satu bagian kalimat dengan bagian kalimat lainnya. Kutipan langsung yang tidak sampai pada titik akhir suatu kalimat diakhiri dengan empat tanda titik.
Jenis kutipan lain adalah kutipan dalam kutipan, yang maksudnya seseorang mengutip pendapat orang lain yang telah dikutip oleh orang lain. Hal ini hanya boleh dilakukan bila sumber aslinya tidak mungkin didapat karena satu dan lain hal. Dalam pengutipan seperti ini, sumber-sumber informasi tersebut harus dicantumkan baik dalam karangan atau tulisan maupun dalam daftar pustaka.

Contoh : Contoh Kutipan Tidak Langsung dalam Bahasa Indonesia

(1)
Sampai sekarang, boleh dikatakan, hasil yang dicapai oleh pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah belum memuaskan. Murid-murid lulusan sekolah lanjutan tingkat atas sebagian belum/tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar (Badudu, 1985:35)

(2)
Kepentingan suatu kaum diurus oleh seorang laki-laki dewasa dari keluarga itu yang bertindak sebagai niniek mamak bagi keluarga itu. Istilah mamak itu berarti saudara laki-laki ibu. Tanggung jawab untuk memperhati-kan suatu keluarga memang terletak pada pundak seseorang atau beberapa mamak (Junus dalam Koentjaraningrat, 1988:225)

(3)
Tarigan (1990:2) mengemukakan bahwa pada dasarnya tujuan akhir pengajaran bahasa adalah agar siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Hal itu sesuai dengan kurikulum SMA 1984 yang menyatakan bahwa pengajaran bahasa bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta sesuai dengan tingkat pengalaman siswa.

(4)
Menurut Yasin (1988:130 - 131), bentuk dasar kata ulang merupakan bentuk linguistik yang menjadi dasar pembentukan setiap kata ulang. Bentuk dasar tersebut harus dapat dipakai dalam penggunaan bahasa sehari-hari dalam berbagai bentuk kata atau kalimat.

(5)
Menurut Keraf (1951:150), pengulangan sebuah kata akan menghasilkan sebuah kata yang baru dengan identitas leksikal yang sama, misalnya gunung adalah kata benda, gunung-gunung adalah kata benda; mainan adalah kata benda, mainan-mainan adalah kata benda. Parera (1988:57) mengemukakan bahwa ada satu bentuk kata ulang dari kata sifat ke dalam kata benda yaitu kata ulang muda-mudi. Bentuk dasar muda adalah kata sifat dan mengalami pengulangan variasi fonem serta bertranposisi ke dalam kelas benda.

(6)
Menurut Navis (1986:88), sumber dasar dari adat Minangkabau adalah hukum Islam, sedangkan sumber dasar hukum Islam adalah Alquran. Pandangan itu meletakkan Islam sebagai sumber utama dalam pandangan hidup orang Minangkabau.

(7)
Perkawinan menurut adat Minangkabau adalah urusan kaum kerabat, mulai dari mencari pasangan sampai pada perkawinan, bahkan sampai segala akibat perkawinan itu. Pola perkawinan yang eksogamis, menjadikan suami tidak lebur dalam struktur keluarga istri, sedangkan anak dari perkawinan itu menjadi keluarga kaum istri. Suami bukanlah pemegang kekuasaan atas anak dan istri (Navis, 1986:1993-1994)

(8)
Kaba pada mulanya bersumber dari hikayat yang menceritakan kehidupan keluarga raja, pengembaraan, penampilan kesaktian, dan kehidupan mambang peri. Selanjutnya, cerita itu berubah menjadi prosa khas Minangkabau yang beradaptasi dengan sistim sosial budaya Minangkabau sehingga bentuk aslinya hilang dan timbul bentuk baru, yaitu kaba. Ini terlihat dalam hikayat Malin Demang, Hikayat Si Umbik Mudo, dan Hikayat Taktung (Udin dkk., 1984:15 - 16).

(9)
Dalam UUD 1945, BAB XV, Pasal 36 bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa negara. Berdasarkan kedudukannya sebagai bahasa negara, salah satu fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanank-kanak sampai ke perguruan tinggi (Halim, 1984:25).


(10)
Tokoh bawahan adalah tokoh yang kedudukannya tidak sentral di dalam cerita, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang atau mendukung tokoh utama (Grimes dalam Sujiman, 1992:19)


Contoh : Contoh Kutipan Tidak Langsung (Indirect Quotation) dalam Skripsi Berbahasa Inggris

(1)
According to Cooper, et al. (1988:33), there are three skills which can help the learners become independent in determining word meaning. These skills involve the use of contex clues, structural analysis, and dictionaries

(2)
There are three skills which can help the learners become independent in determining word meaning. These skills involve the use of contex clues, structural analysis, and dictionaries (Cooper, et al., 1988:33)

(3)
By developing a greater awareness of words, we become aware of the ideas and attitudes these words represent (Hymanson, 1981:7).

(4)
The reason is that having and intensive meaning vocabulary is an important part of a reader’s ability to comprehend (Johnston, 1981, in Cooper, et al., 1988:32)



Contoh : Contoh Kutipan Langsung dalam Indonesia

(1)
Sabda Rasulullah (dalam Hakimy, 1988:45), “Kaum wanita adalah tiang rumah tangga dan tiang negara. Kalau baik kaum ibu, baiklah rumah tangga dan negara. Kalau rusak kaum ibu, rusaklah rumah tangga dan negara”.

(2)
“... Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul” (Arikunto, 1993:62).

(3)
Arikunto (1993:104) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diselidiki”.

(4)
“Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima penyelidik” (Arikunto, 1993:55).

(5)
Wellek dan Waren (1990:110) menyatakan,
… sastra mencerminkan dan mengekpresikan hidup. Pengarang tidak bisa tidak mengekpresikan pengalaman dan pandangannya tentang hidup. Tetapi tidak benar kalau dikatakan bahwa pengarang mengekspresikan kehidupan secara keseluruhan, atau kehidupan zaman tertentu secara kongkret atau menyeluruh.

(6)
Bahasa Indonesia sangat penting dikuasi oleh siswa sekolah menengah atas untuk memahami mata pelajaran lain sebagaimana dikatakan Badudu (1985:78) sebagai berikut.
Menguasai bahasa Indonesia dengan baik akan mempermudah murid memahami mata pelajaran yang lain. Oleh karena itu bahasa merupakan mata pelajaran utama baginya karena menjadi dasar semua mata lain.

(7)
Menurut Arikunto (1993:107) besarnya sampel yang akan diambil bergantung pada jumlah subjek dalam populasi.
…apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiaannya merupakan penelitian populasi. Selanjut-nya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih…


Contoh : Contoh Kutipan Langsung (Direct Quotation) dalam Bahasa Inggris

(1)
Guffey (1989:315) says that “setting out intentionally to expand our own word power is, of course, the most effective vocabulary-building method”.

(2)
Rivers and Temperley (1980:167) state,
often students are not given guidelines for multiplying the vocabulary they already know through recognition of related forms. Many are not familiar with simple facts about word-formation which would help them to work out the meanings of apparently new words. They should become familiar with the changes of meanings resulting from the addition of prefixes and suffixes.

(3)
Out of the academic matters, Guffey (1989:315) describes the significance of vocabulary mastery in business matters as follows.
In the business world, where precise communication is extremely important, surveys show a definite correlation between size of vocabulary and level of management. Skilled workers in the majority of cases, have larger vocabularies than unskilled workers. Supervisors know more words than the workers do, and executives have larger vocabularies than employees working for them.

(4)
Cooper, et al. (1988:34) say,
A final tool which helps the reader become independent in determining word meaning is the use of the dictionary. The dictionary not only contains the meanings of words, it also helps the reader determine the pronunciation of words (decoding) and is a valuable study tool. Therefore, the dictionary must be viewed as a tool that can help the reader in ecoding, comprehension, and studying.

(5)
In the field of education, Gurh (1977:4) says that everybody must watch out for new words. He further states,
a large part of everybody’s education is becoming familiar with new words for new things or ideas. In training for careers students learn the language for trade. Studying history, they encounter words that were once “fighting words” in their nation’s past …. As You learn about the world in which you live, you cannot help extending your vocabulary-building up your word resource.


Sumber : Buku Pedoman Mahasiswa Unsri FKIP 2008

Rabu, 23 Maret 2011

Air Mata dan Surga

ana_mahebe231090

lagi-lagi Ana dapetin artikel ini dari blogger lainnya,
sangat menarik bagi Ana dan ingin Ana bagi juga dengan sahabat yang lainnya.

Tentu kalian pernah menangis kan? menangis yang bagaimana? Apakah airmata kita itu akan menuntun kita ke surga??


Sahabat pernahkah anda menangis? Menangis adalah fitrah manusia tetapi sebab tangisan akan memberikan harga dan nilai tersendiri.

Firman Allah AWT, “…dan bahawasanya DIA lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (Surah An Najm, ayat 43)

Kita sering lihat orang menangis atau kita sendiri yang menagis,banyak sebab dan alasan dibalik semua itu. Ada sebuah renungan buat kita bersama mengenai tangisan ini.

10 jenis tangisan menurut Ibnu Qayyim al-Jawziyyah

1. Menangis kerana kasih sayang dan kelembutan hati.
2. Menangis kerana rasa takut.
3. Menangis kerana cinta.
4. Menangis kerana gembira.
5. Menangis kerana menghadapi penderitaan.
6. Menangis kerana terlalu sedih.
7. Menangis kerana terasa hina dan lemah.
8. Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.
9. Menangis kerana mengikut-ikut orang menangis.
10. Menangis orang munafik yaitu pura-pura menangis.

Coba ingat-ingat termasuk ke kategori yang manakah tangisan anda yang terakhir terjadi dalam hidup anda kemaren-kemaren ?
Sahabat, dua ilmuwan pernah melakukan penelitian disertasi tentang air mata. Kedua peneliti tersebut berasal dari Jerman dan Amerika Serikat. Hasil penelitian kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe berbeda dengan air mata yang mengalir karena kecewa dan sedih.

Air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe ternyata tidak mengandung zat yang berbahaya. Sedangkan, air mata yang mengalir karena rasa kecewa atau sedih disimpulkan mengandung toksin, atau racun. Kedua peneliti itu pun merekomendasikan agar orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air matanya. Sebab, jika air mata kesedihan atau kekecewaan itu tidak dikeluarkan, akan berdampak buruk bagi kesehatan lambung.

Menangis itu indah, sehat, dan simbol kejujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmatilah karena tidak selamanya orang bisa menangis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang Khalik adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif.

Orang-orang yang gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dan merindukan Tuhannya, air mata itu akan melicinkannya menembus surga. Air mata yang tumpah karena menangisi dosa masa masa lalu akan memadamkan api neraka.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi, "Ada mata yang diharamkan masuk neraka, yaitu mata yang tidak tidur semalaman dalam perjuangan fisabilillah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah."

Seorang sufi pernah mengatakan, jika seseorang tidak pernah menangis, dikhawatirkan hatinya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan mukanya menjadi cacat karena air mata yang selalu berderai.

Tuhan memuji orang menangis. "Dan, mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk." (QS Al-Isra' [17]:109). Nabi Muhammad SAW juga pernah berpesan, "Jika kalian hendak selamat, jagalah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu."

Ciri-ciri orang yang beruntung ialah ketika mereka hadir di bumi langsung menangis, sementara orang-orang di sekitarnya tertawa dengan penuh kegembiraan. Jika meninggal dunia ia tersenyum, sementara orang-orang di sekitarnya menangis karena sedih ditinggalkan.

Tampaknya, kita perlu membayangkan ketika nanti meninggal dunia, apakah akan lebih banyak orang mengiringi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan.

Jika air mata kerinduan terhadap Tuhan tidak pernah lagi terurai, apalagi jika air mata selalu kering di atas tumpukan dosa dan maksiat, kita perlu segera melakukan introspeksi. Apakah mata kita sudah mulai bersahabat dengan surga atau neraka.

Sumber : Republika online

Nah, semoga kita bisa mengintrospeksi diri kita.. 


Best regards,

Minggu, 20 Maret 2011

Ngadu Aja dengan Dia

ana_mahebe231090

Saat ini hati Ana bener-bener risau, karena sesuatu hal yang sangat mengganggu pikiran dan menghantui setiap langkah Ana.
Iseng searching di Google cara untuk menenangkan hati yang gelisah ini :

kebuka blog ini : http://www.elitha-eri.net/2009/03/18/menit-menit-sangat-berharga-dalam-hidup/

Semoga yang punya blog diatas gak keberatan kalo artikelnya ana bagi di sini ,

Tempat mengadu, meminta, dan kembali segala urusan bagi orang beriman hanyalah Allah, Rasulullah memberitahukan menit-menit yang sangat berharga untuk menghadap dan memohon kepada Allah:
  1. Waktu sepertiga malam terakhir saat orang lain terlelap dalam tidurnya, Allah SWT berfirman:
“….Mereka para muttaqin sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam, mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Adz Dzariyat: 18-19).
Rasulullah SAW bersabda: “Rabb (Tuhan) kita turun disetiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat sepertiga malam terakhir, maka Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu maka Aku ampunkan untuknya.” (HR Al Bukhari)
Dari Amr bin Ibnu Abasah mendengar Nabi SAW bersabda:
“tempat yang paling mendekatkan seorang hamba dengan Tuhannya adala saat ia dalam sujudnya dan jika ia bangun melaksanakan sholat pada sepertiga malam yang akhir. Karena itu, jika kamu mampu menjadi orang yang berzikir kepada Allah pada saat itu maka jadilah.” (HR At Tirmidzi dan Ahmad)
2. Waktu antara adzan dan iqamah, saat menunggu shalat berjamaah
Rasulullah SAW bersabda: “Doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqamah, maka berdoalah!” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)
Hadits Abdullah bin Amr Ibnul Ash ra, bahwa ada seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya para muadzin itu telah mengungguli kita,” maka Rasulullah SAW bersabda: “Ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh para muadzan itu dan jika kamu selesai (menjawab), maka memohonlah, kamu pasti diberi”. (HR Abu Dawud dan Ibnu Hibban)
3. Pada waktu sujud, yaitu sujud dalam shlat atau sujud-sujud lain ang diajarkan Islam. (seperti sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi)
“Kedudukan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR Muslim)
Dan dalam hadits Ibnu Abbas ra, ia berkata: “Rasulullah SAW membuka tabir (ketika beliau sakit), sementara orang-orang sedang berbaris (sholat ) dibelakang Abu Bakar ra, maka Rasulullah SAW bersabda; “”Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak tersisa dari mubasysyirat nubuwwah (kabar gembira lewat kenabian) kecuali mimpi baik yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan untuknya. Ingatlah bahwasanya aku dilarang untuk membaca Al Qur’an ketika ruku’ atau ketika sujud. Adapun didalam ruku’, maka agungkanlah Allah dan adapun di salam sujud, maka bersungguh-sunguhla h berdoa, sebab (hal itu) pantas dimaqbulkan bagi kamu semua.” (HR Muslim)
4. Setelah sholat fardhu. Yaitu setelah melaksanakan sholat-sholat wajib yang lima waktu, termasuk sehabis sholat Jumat
Allah berfirman: “dan bertasbihlah kamu kepadaNya di malam hari dan selesai sholat” (QS Qaaf: 40)
“Rasulullah SAW ditanya tentang kapan doa yang paling didengar (oleh Allah), maka beliau bersabda: “Tengah malam terakhir dan setelah sholat-sholat yang diwajibkan.” (HR At Tirmidzi)
5. Waktu-waktu khusus, tetapi tidak diketahui dengan pasti batasan-batasannya
“Sesungguhnya di malam hari ada satu saat (yang mustajab), tidak ada seorang muslim pun yang bertepatan pada waktu itu meminta kepada Allah kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah pasti memberi kepadanya.” (HR Muslim)
Dalam kitab Al JAwabul Kafi dijelaskan: “…Jika doa itu disertai dengan hadirnya kalbu dan dalam penuh khusyu’ terhadap apa yang diminta dan bertepatan dengan salah satu dari waktu-waku yang ijabah yang enam itu yaitu: (1). sepertiga akhir dari wakt malam, (2). ketika adzan, (3). waktu antara adzan dan iqamah, (4). setelah sholat-sholat fardhu, (5) ketika imam naik ke atas mimbar pada hari Jumat sampai selesainya sholat Jumat pada hari itu, (6). waktu terakhir setelah Ashar”.
Ngadu yok sama Dia, apalagi di waktu spesialnya begini. ^^

Aku Bisa

ana_mahebe231090

Aku Bisa_ Ressa Herlambang

Tak terbayangkan cerita cintaku
Telah berakhir oh oh
Telah berakhir
Tak terlukiskan perasaan hati

Saat kamu pergi
Sisakan perih
Hanya bisa bertahan
Jalani hidup tanpa dirimu

Terlalu cepat kau putuskan cinta
Saat hati ini cuma untukmu
Tanpa alasan kau tinggalkan aku
Sungguh dihatinya campakkan aku

Yakinkan hati ini
Kan ada cinta lain untukku
Aku bisa oo oo lupakanmu
Lepaskanmu ikhlaskanmu

Aku bisa menerima
Oh walau dengan luka
Aku bisa terbang tinggi
Tanpa kamu di sampingku


Nb : Aku bisa lupakanmu 200190

Karang

ana_mahebe231090

Ibarat sebuah karang
Karang ditepi laut lepas

Ibarat sebuah karang
Karang ditepi pantai

Ibarat sebuah karang
Karang di pulau tak berpenghuni

Karang
Yah Ibarat karang
Disini aku seperti karang

Ombak yang kuat
Ombak yang bergulung-gulung
Datang dan pergi
Menghempas ku
Menghempas karang

Ombak selalu datang dan menghempas
Datang lalu pergi

Karang hanya diam
Karang hanya bisa menerima
Karang bagai aku
aku yang hanya bisa terpaku

tapi tahukah kau wahai ombak
aku hanyalah sebongkah batu
yang akan terkikis
terkikis atas sikapmu

aku akan hancur
ntah kapan
akan hancur
karena aku hanya sebuah karang

Selasa, 15 Maret 2011

Mati

ana_mahebe231090

Mati itu kian terasa dekat
Mati itu kian terasa menakutkan
Mati itu kian membuat aku gelisah

Mati, hidup itu memang pasti mati
Tapi apakah aku siap mati?
Apakah aku tau apa yang akan terjadi setelah mati?
Apa yang akan ku bawa setelah ku mati?

Mati, kata yang terdiri dari empat huruf
M-A-T-I
sungguh ku takut mati

Dosaku terlalu banyak
Aku merasa hina
Dosaku menggunung
Amalku masih sangat jauh

Mati makin terasa dekat
Mati semakin menakutkan
Aku takut mati
Mati
Mati

Gelisah
apa arti kegelisahan ku akhir-akhir ini
menangis tak jelas saat tidur
bukan hanya sekali tapi berulang

gelisah
Sering aku bermimpi
beragam tapi tak jauh dari "makam"

gelisah
hari ini dilalui dengan gelisah
bahkan semua terasa menakutkan
semua rasanya akan menghantarkan ku pada kematian

Ya Allah
Ya RAbb

Hamba takut Ya Allah

Hamba benar-benar ingin ada di jalanMu yang lurus itu
Menjauhi apa yang Engkau Larang
Melakukan segala kewajiban dari Mu
Melakukan sunah Mu

Ya Allah, Apakah Engkau sedang mencoba menyadarkan aku
bahwa mati itu dekat
mati itu bisa kapan saja

Ya Allah, bimbinglah aku
Jangan Engkau tinggalkan aku dalam pemikiranku yang kadang jauh dariMu

Ya Allah biarkanlah aku berada di sini sampai aku benar-benar bisa membuat mamak bahagia.
Ya Allah, aku takut mati

T.T
Palembang, 15 Maret 2011

Senin, 14 Maret 2011

Semut.. Semut.. Aku Kagum Pada Kalian

ana_mahebe231090

Apaan sih Ana ini, kemaren ngomongin soal kupu-kupu. Sekarang semut! ckck. Hehe
Gak tau deh kenapa, akhir-akhir ini sering merasa putus asa jadi ingin mengambil pelajaran dari hewan-hewan yang ada disekitar Ana!
Semoga tidak hanya bermanfaat untuk Ana tapi juga orang lain! Check it out!

Pasti kita sering banget yak ngomel ataupun menggerutu jikalau makanan kita dikerubungi semut. Atau bahkan ada juga yang sampe nangis gara-gara digigit semut (berlebihan ya?). Kan pedihh..
hehe, Lantas kok Ana malah kagum pada Semut? Memangnya dia siapaaa?

Semut, yah cuma serangga kecil yang kalau di "tijek" aja sama kaki udah mati deh! (tapi kan kasian). Iya sih, semut tuh nyebelin kalo udah ngerubungi makanan kita! pasti kesel. Tapi coba deh perhati'in sikap-sikap semut itu.

Coba deh perhati'in waktu semut mau mindahin makanannya ke sarang. Makanan yang cukup berat itu gak sanggup dibawa oleh seekor semut saja, jadi mereka mengangkut makananannya itu bersama-sama sampe ke sarang. Dan salutnya nih mereka juga mencari makan bukan untuk diri mereka sendiri. Tapi dimakan bersama-sama. Widihhh,,, kalo kita?? Masa' kalah sama semut!

semut bekerja sama
Semut lagi ngasih tahu kalo disekitar mereka ada makanan. 
Seingkali tu ya kalo mereka lagi jalan, mereka kaya' bersalaman gitu, bertegur sapa ya kali mereka! wah wah wah, hebat euy, hewan serangga kecil kaya' itu aja peduli satu sama lain, gak ada deh yang kelewatan untuk disalami oleh mereka. Salut-salut! Kalo kita?? Kalo ketemu orang yg kenal aja sering juga kan pura-pura gak liat? ayoo ngakuu!!

Coba deh, kalian halangi semut berjalan! Gak usah susah-susah, pake aja jari tangan. Trus perhati'in apa yang dilakukan oleh si semut? Yupzzz,, mereka akan berusaha mencari jalan lain untuk melewati jari kita. Wow, gak kenal putus asa ni semut! Selalu berusaha dan berjuang! Itu yang seharusnya ada pada

And Then,, Semut itu selalu sedia payung sebelum hujan! Loh kok? Iya, semut itu selalu menyiapkan persediaan makanan mereka selama musim panas untuk sumber makanan mereka selama musim dingin nanti. JAdi mereka gak akan kelaparan, karena dimusim dingin ia akan "mendep" aja di sarang dan siaga untuk menanti kehadiran musim panas.Masa' kalah sama semut? Semut aja dalam hidup dan bersikap itu gak hanya mikirin hari ini tapi juga hari esok, masa depan!!

Nah lohh,, gimana?? Kagum gak tu sama semut? MAsa' kalah sama semut!! Ayooo Semangat!!!
semangat!!!

Minggu, 13 Maret 2011

Malu Ana pada Kupu-Kupu

ana_mahebe231090

Hidup ini terasa sangat berat untuk ku jalani. Sepintas itu yang selalu terlintas ketika masalah datang menyerbu hidupku. Aku yang terlahir tak seperti anak-anak lainnya ini seringkali memikirkan betapa kejamnya hidup. Kalian tahu, dulu saat Ana masih kanak-kanak, banyak teman seusia Ana yang mencemo'oh dan bersikap menyisihkan Ana. Sakit hati itu yang dulu Ana rasakan, nangis dan menutup diri. Namun seiring berjalannya waktu dan bertambah dewasanya aku, aku sadar.. sikapku yang cengeng, menuuttup diri itu salah.
Aku malu pada kupu-kupu.
Kenapa malu pada kupu-kupu??
Apa karena kupu-kupu itu serangga cantikk yang banyak dikagumi manusia? lalu kamu malu pada kecantikkannya?
ah,, bukan itu.
Kupu-kupu memang serangga yang sangat cantik. Warna-warni serta corak yang sangat indah menghiasi tubuh mereka. Namun, coba ingat kembali tentang bagaimana kupu-kupu itu terbentuk!!



Yapz, kupu-kupu itu awalnya adalah ulat.
bukannkah ulat itu suatu hewan yang kebanyakan bagi manusia adalah hal yang menjijikkan???
 yang mungkin banyak orang-orang tak mau memegangnya atau bahkan untuk melihatnya pun.
Namun, ulat yang menjijikkan itu memetamorofsiskan dirinya menjadi kepompong lalu kupu-kupu dengan sayap yang beraneka ragam dan sangat indah dipandang mata. Kupu-kupu merubah wujud mereka yang sangat menjijikkan menjadi sangat indah.  Bahkan ketika mereka sudah bisa terbang dan hinggap dibunga-bunga yang membantu hadirnya bunga-bunga dan buah yang lainnya.
Bukankah ada pelajaran yang kita petik disini, bahwa ulat diumpamakan diri kita yang sedang tertimpa banyak masalah, diri kita yang kacau.. namun dengan proses, dengan kemauan untuk berubah menjadi lebih baik yang diibaratkan kempompong akan merubah nasib kita dimasa depan menjadi lebih indah dan bermakna untuk makhluk lain ibarat kupu-kupu.

Lantas, diriku yang dulu malah down dan menutup diri apakah akan merubah masa depan yang baik? tentu tidak. Aku malu pada kupu-kupu...

So Confused...

ana_mahebe231090

So confused, yah Ana merasa sangat bingung saat ini.
Kali ini bukan masalah percintaan, namun hanya sebatas masalah lingkungan. Simple sebenarnya tapi kali ini benar-benar main perasaan.

Bingung, tak enak, merasa bersalah, itu yang saat ini menggelayuti pikiranku.

Akhir-akhir ini Ana memang dekat, yah benar-benar dekat dengan seorang teman. Teman ku itu cewek, eiits *pikirannya jangan macam-macam dulu.. heee.
Kedekatan ini baru terjadi saat masuk semester 6 ini. Curhat bareng, main bareng, pulang bareng,, bener-bener waktu itu habis dengan serba bareng-bareng. Apalagi baru-baru ini Ana baru habis putus cinta yang bener-bener bikin Ana ng.down dan dia jadi tempat Ana berbagi. Sekarang memang jadi sangat dekat..

Tanpa Ana sadari, dilain sisi Ana malah membuat dia jarang berkumpul, bercengkrama, dan berbagi dengan teman-teman yang pada awalnya jauuuh sebelum Ana dateng memang sudah sangat dekat dengan dia.
Sangat terasa,, mereka menjadi jauh.
Aku yang perasa ini benar-benar merasa bersalah, maafkan aku teman membuat kalian jadi jauh.
Aku bingung,, bingung harus bersikap bagaimana? mungkin sedikit menjauh tanpa harus selalu "bareng" itu jadi solusinya.

Ana benar-benar tak enak, bingung,,

Ungkapan perasaan ku teman...

Pengelompokkan Alat Ukur

ana_mahebe231090


A.    Pengelompokkan Alat Ukur Evaluasi
Secara umum alat penilaian dapat dikelompokan kedalam dua kelompok , alat penilaian bentuk tes dan alat penilaian bukan tes.
1.      Bentuk Tes
Tes adalah suatu prosedur sistematis untuk mengukur sample perilaku seseorang. Pada umumnya tes berupa sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab, atau sekumpulan butir soal atau tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang di tes, atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih atau ditanggapi oleh seseorang dengan tujuan untuk mengukur aspek perilaku tertentu dari orang yang di tes. Dalam konteks pendidikan, hal yang hendak diukur itu adalah tingkat kemampuan seseorang dalam menguasai bahan pelajaran atau kompetensi yang telah diajarkan kepadanya. Tes adalah suatu teknik atau cara  dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang didalamnya terdapat  berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab  oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai  tentang perilaku anak didik tersebut.  Dalam konteks ini ada dua istilah yang harus kita pahami dan harus kita bedakan, yaitu istilah “prestasi belajar” (achievement) dan “hasil belajar” (learning outcome). Hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak seseorang siswa, sedangkan prestasi belajar lebih menekankan pada aspek kognitif. Dalam pembicaraan ini kita akan lebih banyak membicarakan istilah “prestasi belajar” yang lebih menekankan kepada aspek pengetahuan saja (Depdiknas, 2001).
Dari segi pelaksanaannya, tes dibagi kedalam tiga kategori; tes tulisan, tes lisan dan tes tindakan. Dari segi  bentuk soal dapat diklasifikasikan ke dalam lima bentuk soal, yaitu (a) soal  pilihan ganda, (b) soal  benar salah, (c) soal menjodohkan, (d) uraian /jawaban singkat, dan (e) soal bentuk uraian bebas (free essay). Berdasarkan jumlah  peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tes  kelompok dan tes perorangan. Dilihat dari sudut penyusunannya, tes hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tes buatan guru (teacher-made test) dantes yang distandardisasi (standardized test). Dilihat dari segi cara atau pola jawaban yang diberikan, soal dapat dibedakan ada soal yang telah disediakan jawabannya, peserta tes tinggal memilih jawaban tersebut (pilihan ganda, benar salah, menjodohkan) dan ada soal yang tidak disediakan jawabannya (uraian). Kemudian dilihat dari segi  cara pemberian skornya, dibedakan ke dalam soal yang bersifat objektif dan soal yang bersifat subjektif. Pada makalah ini akan lebih diperjelas mengenai tes uraian.
Agar informasi tentang karakteristik tingkah laku individu yang dinilai akurat atau mencerminkan mendekati keadaan yang sebenarnya, sehingga informasi itu dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan penting dalam pendidikan dan pengajaran,  maka tes yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis sebagai alat ukur yang baik. Karakteristik tes  yang baik menurut Hopkins dan Antes adalah  tes tersebut memiliki keseimbangan, spesifik dan objektif. Keseimbangan dan kekhususan (spesifikasi) berkaitan langsung dengan validitas,  objektivitas berkaitan langsung dengan reliabilitas dan berkaitan tidak langsung dengan validitas, yaitu melalui keterkaitan antara validitas dan reliabilitas. Untuk memperoleh prangkat tes yang seimbang  (proporsional) , dapat dilakukan dengan cara  membuat tabel spesifikasi (kisi-kisi) mengenai topik-topik yang akan dimasukan ke dalam perangkat tes. Untuk memperoleh butir-butir soal yang spesifik dapat dilakukan melalui identifikasi kompetensi dan tujuan-tujuan khusus pembelajaran, selanjutnya  dijadikan dasar perumusan butir soal. Dengan cara-cara di atas,  dapat diharapkan butir-butir soal yang dirumuskan dapat menjadi sampel yang representatif dalam perangkat tes itu.
Ebel mengemukakan lebih terinci lagi, ada 10 kriteria perangkat tes yang baik  ; (1) relevansi, yaitu kesesuaian antara tes yang dikembangkan dengan kurikulum yang telah ditentukan, (2) keseimbangan antara tujuan pembelajaran khusus dengan jumlah butir soal yang mewakilinya, (3) efisien baik dalam pelaksanaan tes, pemberian skor dan pengadministrasiannya, (4) objektif dalam pemberian skor dan penafsiran hasilnya, (5) spesifikasi, yaitu tes hanya mengukur hal-hal khusus yang telah diajarkan, (6)  tingkat kesukaran butir soal berada disekitar indeks 0,50 (7) memiliki kemampuan untuk membedakan antara kelompok siswa yang pandai dengan  kelompok siswa yang  assor, (8) memiliki tingkat reliabilitas yang cukup tinggi, (9) kejujuran dan keadilan dalam pelaksanaan evaluasinya, (10) memiliki kecepatan (speed) yang wajar dalam penyelesaian tesnya.

2.      Bentuk Non Tes
a.          Wawancara dan Quistioner
Sebagai alat penilaian, wawancara dan quistioner sangat efektif untuk menilai hasil belajar siswa yang berkaitan dengan pendapat, keyakikan, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan dan lain-lain.  Sebagai alat penilaian, wawancara memiliki kelebihan yaitu dapat berkomunikasi langsung dengan siswa, sehingga siswa dapat mengungkapkan jawaban dengan lebih bebas dan mendalam. Disamping itu, melalui wawancara dapat dibina hubungan yang lebih baik. Ada dua macam wawancara, pertama wawancara yang berstruktur dan yang kedua wawancara tidak berstruktur/bebas.
Seperti halnya wawancara, quistioner juga memiliki kelebihan yaitu bersifat praktis, hemat waktu dan tenaga. Namun demikian, questioner memiliki kelemahan yang mendasar, yaitu seringkali jawaban yang diberikan tidak objektif,  siswa memberi jawaban yang pura-pura. Wawancara juga ada dua macam, yang berstruktur dan tidak berstruktur. Yang berstruktu setiap pertanyaan sudah disediakan jawabannya, siswa tinggal memilih/mencocokannya. Sedangkan yang tidak berstruktur siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan jawabannya sendiri. 
b.         Skala
Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat atau perhatian, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden yang hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang digunakan.
Ada dua jenis sekala yang sering digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar siswa, yaitu sekala sikap dan sekala penilaian.
·      Skala sikap
Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan seseorang berprilaku. Sikap juga dapat diartikan reaksi seseorang terhadap stimulus yang datang pada dirinya. Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa katagori sikap, yakni mendukung, menolak atau netral.
Ada tiga komponen  sikap yakni kognisi (berkenaan dengan pengetahuan tentang objek), afeksi (berkaitan dengan perasaan terhadap objek), dan konasi (berkaitan dengan kecenderungan berprilaku terhadap objek itu).
Ada beberapa bentuk skala yang biasa digunakan untuk menilai derajat  sifat nilai sikap seseorang terhadap suatu objek , antara lain :
ü  Menggunakan bilangan , untuk menunjukan  tingkat-tingkat dari sifat (objek ) yang dinilai. Misalnya, 1, 2, 3, 4 dan seterusnya.
ü  Menggunakan frekuensi terjadinya/timbulnya sikap itu. Misalnya; selalu, seringkali, kadang-kadang, pernah, dan tidak pernah.
ü  Menggunakan istilah-istilah yang bersifat kualitatif.  Misalnya; bagus sekali, baik, sedang, dan kurang. Atau istilah-istilah; sangat setuju, stuju, tidak punya pendapat, tidak stuju, dan sangat tidak setuju.
ü  Menggunakan istilah-istilah yang menunjukan status/ kedudukan. Misalnya; paling rendah, di bawah rata-rata, di atas rata-rata, dan paling tinggi.
ü  Menggunakan kode bilangan atau huruf. Misalnya;  selalu diberi kode 5, kadang-kadang 4, jarang, 3, jarang sekali 2, dan tidak pernah diberi kode bilangan 1.
·         Skala penilaian,
Skala penilaian mengukur penampilan atau prilaku siswa melalui pernyataan prilaku pada sutu titik kontinum atau suatu katagori yang bermakna nilai. Titik atau kategori itu diberi rentangan nilai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Rentangan ini bisa berupa hurup abjad (A, B, C, D)  atau angka (1,2,3 4). Hal yang harus diperhatikan adalah kriteria sekala nilai, yakni penjelasan oprasional untuk setiap alternatif jawaban.
Skala penilaian lebih tepat digunakan untuk mengukur suatu proses, misalnya proses belajar pada siswa, atau hasil belajar yang berbentuk prilaku (performance), seperti hubungan sosial diantara siswa atau cara-cara memecahkan masalah.
c.       Observasi
Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau terjadinya suatu proses kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situsi buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar seperti:tingkah laku siswa pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas dan lain-lain.
Ada tiga jenis observasi yaitu observasi langsung, observasi dengan menggunakan alat (tidak langsung) dan observasi partisipasi. Ketiga jenis observasi itu digunakan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari kegiatan observasi tersebut.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam mengembangkan penilaian dengan menggunakan teknik observasi adalah sebagai berikut:
·         Tentukan aspek kegiatan yang akan diobservasi.  Aspek kegiatan ini mungkin berkaitan dengan kegiatan siswa secara individu, kegiatan siswa  secara kelompok, interaksi guru dengan siswa, interaksi antara siswa dengan siswa dan lain sebagainya.
·         Menentukan pedoman observasi yang akan digunakan. Tentukan bentuk pedoman observasi yang akan digunakan, apakah bentuk bebas (tidak perlu ada jawaban, tetapi mencatat apa yang nampak) atau pedoman yang berstruktur (memakai alternatif jawaban). Bila dipakai bentuk yang berstruktur, tetapkan pilihan jawaban serta  indikator-indikator setiap jawaban sebagai pedoman dalam pelaksanaanya nanti.
·         Melaksanakan observasi, yaitu mencatat tingkah laku yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung. Cara dan teknik pencatatannya sesuai dengan format atau bentuk pedoman observasi yang digunakan.
·         Mengolah hasil observasi.

d.      Studi kasus
Studi kasus pada dasarnya mempelajari individu secara intensif yang dipandang memiliki kasus tertentu. Misalnya mempelajari anak yang sangat bandel/nakal, sangat rajin, sangat piter, atau sangat lamban dalam belajar. Kasus-kasus tersebut dipelajari secara mendalam, yaitu mengungkap segala variabel yang diduga menjadi penyebab timbulnya prilaku atau keadaan khusus tadi dalam kurun waktu tertentu. Tekanan utama dalam studi kasus adalah mencari tahu mengapa individu melakukan sesuatu dan apa pengaruhnya terhadap lingkungan.
Kelebihan studi kasus sebagai alat penilaian adalah subjek dpelajari secara mendalam dan menyeluruh, sehingga karakter individu tersebut dapat diketahui dengan selengkap-lengkapnya. Namun demikian, studi kasus sifatnya sangat subjektif, artinya informasi yang diperoleh hanya berlaku untuk individu itu saja, tidak dapat digeneralisir untuk individu lain sekalipun memiliki kasus yang hampir sama.
e.       Sosiometri
Banyak ditemukan di lingkungan sekolah siswa yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya. Ia nampak murung, mengasingkan diri, mudah tersinggung, atau bahkan oper acting. Hal ini bisa dilihat ketika siswa sedang bermain atau sedang mengerjakan tugas-tugas kelompok. Gejala-gejala tersebut menunjukan adanya kekurang mampuan siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kondisi  ini perlu diketahui oleh guru dan dicarikan upaya untuk memperbaikinya, karena kondisi seperti itu dapat mengganggu proses belajarnya. Salah satu cara untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya adalah dengan teknik sosiometri. Dengan teknik ini dapat diketahui  posisi siswa dalam hubungan sosialnya dengan siwa lainnya. Misalnya ada siswa yang terisolasi dari kelompoknya, siswa yang paling disukai oleh teman-temannya, siswa yang memiliki hubungan mata rantai, dan sebagainya.
Sosiometri dapat dilakukan dengan cara menyuruh siswa di kelas untuk memmilih satu atau dua teman yang paling disukainya. Usahakan tidak terjadi kompromi untuk saling memilih diantara siswa. Atau dapat pula siswa disuruh memilih siswa yang kuarang disukainya. Dengan cara di atas, dapat diketahui siswa-siswa mana yang menghadapi kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, kemudian diberi bantuan.

B.     Tes Uraian
Tes uraian adalah tes (seperangkat soal yang berupa tugas, pertanyaan) yang menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan dan menyatakan jawabannya menurut kata-kata (kalimat) sendiri. Jawaban tersebut dapat berbentuk mengingat kembali, menyusun, mengorganisasikan atau memadukan pengetahuan yang telah dipelajarinya dalam rangkaian kalimat atau kata-kata yang tersusun secara baik. Oleh karena itu tes uraian sering juga dikatakan sebagai tes essay. Walau pun sebenarnya antara tes uraian dan essay memiliki perbedaan, yaitu dalam hal kedalaman dan keluasan materi yang diukur atau diungkap.
Sebenarnya tes uraian lebih tepat digunakan untuk mengukur prestasi belajar yang lebih kompleks, walaupun tidak dipungkiri masih banyak para guru yang menggunakan jenis tes ini hanya untuk mengukur pengetahuan yang bersifat faktual dan dangkal.
a.      Jenis-Jenis Tes Uraian
Dilihat dari luas-sempitnya (scope) materi/masalah yang ditanyakan, soal tes bentuk essay atau uraian memiliki dua bentuk, yaitu essay atau uraian terbatas (restricted response items) dan essay atau uraian bebas (extended respons items). Beberapa tahun ke belakang, Depdikbud menyebut kedua jenis soal ini dengan istilah tes uraian objektif dan tes uraian non-objektif. Walau pun sebenarnya jika dilihat lebih dalam, kedua jenis tes terakhir ini (uraian objektif dan uraian non-objektif) merupakan bagian dari tes essay terbatas, karena pengelompokkan tes uraian menjadi uraian objektif dan uraian non-objektif hanya didasarkan kepada pendekatan pemberian skor saja.
Perbedaan antara soal bentuk uraian objektif dengan uraian non-objektif terletak pada kepastian pemberian skor. Pada soal bentuk uraian objektif, kunci jawaban dan pedoman penskorannya lebih pasti (diuraikan secara jelas) komponen yang di skor dan berapa skor untuk masing-masing komponen tersebut. Sedangkan pada soal uraian non-objektif pedoman penskoran dinyatakan dalam rentangan (0 – 4 atau 0 – 10), sehingga pemberian skor (penentuan kualitas jawaban) sedikit banyak akan dipengaruhi oleh unsur subjektif si pemberi skor. Untuk mengurangi subjektifitas ini, dapat dilakukan dengan cara membuat pedoman penskoran secara rinci dan jelas, sehingga pemberian skor dapat relatif sama.
1.      Tes Uraian Objektif
Tes uraian objektif adalah bentuk tes uraian yang butir soalnya memiliki sehimpunan jawaban dengan rumusan yang relatif lebih pasti, sehingga dapat dilakukan penskoran  secara objektif (walaupun pemeriksa berbeda namun dapat menghasilkan skor yang relatif sama). Artinya model tes ini memiliki kunci jawaban yang pasti, sehingga jawaban benar bisa diberi skor 1 dan jawaban salah 0.
Anthony J. Nitko (1996) mengatakan bahwa tes essay terbatas tepat dipergunakan untuk mengevaluasi hasil belajar kompleks yang berupa kemampuan-kemampuan:
a.       menjelaskan hubungan sebab akibat
b.      melukiskan pengaplikasian prinsip-prinsip
c.       mengajukan argumentasi-argumentasi yang relevan
d.      merumuskan hipotesis-hipotesis dengan tepat
e.       merumuskan asumsi-asumsi yang tepat
f.       melukiskan keterbatasan-keterbatasan data
g.      merumuskan kesimpulan-kesimpulan secara tepat
h.      menjelaskan metoda dan prosedur
i.        dan hal-hal sejenis yang menuntut kemampuan siswa untuk melengkapi jawabannya.

Tes objektif terdiri atas beberapa  bentuk, yaitu benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi  atau jawaban singkat.

2.      Tes Uraian Non-Objektif
Tes Uraian Non-objektif adalah bentuk tes uraian yang butir soalnya memiliki sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban yang bebas, menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan (menguraikan dan memadukan gagasan- gagasan) pribadi atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis sehingga dalam penskorannya mengandung unsur subjektifitas (sukar dilakukan secara objektif)
Tes essay bebas tepat dipergunakan untuk mengevaluasi hasil belajar yang bersifat kompleks yang berupa kemampuan-kemampuan:
a.       menghasilkan, menyusun dan menyatakan ide-ide
b.      memadukan berbagai hasil belajar dari berbagai bidang studi
c.       merekayasa bentuk-bentuk orisinal, seperti mendisain sebuah eksperimen
d.      mengevaluasi nilai suatu ide.

b.      Keunggulan Tes Uraian
1.      Mudah dalam penyusunan pertanyaannya
2.      Waktu yang diperlukan singkat
3.      Baik untuk mengukur pengertian, aplikasi, analisis dan paling baik untuk sintetis dan evaluasi
4.      Mendorong siswa untuk mengorganisasi, menghubungkan dan menyatakan idenya sendiri.

c.       Kelemahan Tes Uraian
1.      Tes uraian mempunyai keterbatasan mengenai lingkup materi yang dapat dinyatakan dalam satu perangkat tes.
2.      Jawaban siswa pada tes uraian sering tidak menggambarkan tujuan yang ingin diukur oleh tes tersebut.
3.      Pemeriksaannya lebih dari satu, memakan waktu dan cenderung hasil penilaiannya tidak tetap.
4.      Kurang baik untuk mengukur pengetahuan
5.       Hanya dapat menanyakan beberapa pertanyaan sehingga kurang mewakili materi yang diajarkan.
6.      Pengolahan sangat subyektif, sukar, dan ketepatannya kurang.
7.      Hasil kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan manulis dan mendongeng.
8.      Hanya sedikit materi yang dapat ditanyakan dalam satu kali waktu ujian.
9.      Sukar memeriksa jawaban
10.  Pemberian skor yang kurang obyektif dan kurang konsisten dapat disebabkan karena beberapa hal, antara lain:
ü  Adanya Hallo Effect
ü  Adanya Carry Over Effect
Efek dari butir soal ke butir soal yang lain (item to item carry over efect) dan efek dari satu siswa ke siswa yang lain (test to test carry over effect).
11.  Adanya Order Effect (Urutan Pemeriksaan).
12.  Pengaruh penggunaan bahasa.
13.  Pengaruh tulisan tangan.
d.      Pengembangan Tes Uraian
Beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemahan tes uraian antara lain:
1.      Memperbanyak jumlah materi yang diteskan (validitas isi), gunakan tes uraian terbatas sehingga untuk mengerjakan satu butir soal bisa lebih cepat (waktu terbatas).
2.      Upaya mengurangi unsur subyektivitas pemeriksa, dengan ujian tanpa nama.
3.      Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa (kesulitan dalam pemberian skor yang obyektif dan konsisten ): (i) gunakan tes uraian terbatas, (ii) gunakan dua pemeriksa, unsur subyektivitas dapat diminimalkan (adanya pedoman pemberian skor).
4.      Upaya untuk mengurangi Hallo Effect dengan menghilangkan atau menutup peserta tes (tidak mengenal hasil tes siapa yang sedang diperiksa).
5.      Upaya untuk menghindari Carry Over Effect dengan memeriksa soal nomor 1 untuk seluruh siswa, kemudian soal nomor 2 untuk seluruh siswa begitu seterusnya sampai jawaban butir soal terakhir.
6.      Upaya untuk mengatasi Order Effect dengan berhentilah memeriksa jika sudah merasa lelah (ditunda dulu).
Bagaimana Menulis Tes Uraian?
1.      Tulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang telah dibuat.
2.      Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang tidak tepat jika diukur dengan tes obyektif.
3.      Untuk membantu mempermudah dalam membuat tes uraian agar dapat mengukur jenjang berpikir tinggi, kembangkanlah butir soal itu dari suatu kasus kemudian tulislah beberapa pertanyaan yang diinginkan.
4.      Gunakan tes uraian terbatas, (i) memperkecil kemungkinan salah penafsiran pertanyaan soal, (ii) sample materi bisa lebih banyak,(iii) lebih mudah memeriksa jawaban siswa, (iv) pemberian skor dapat lebih obyektif dan konsisten.
5.      Usahakan agar pertanyaan yang diberikan mengungkap pendapat siswa bukan sekedar menyebutkan rumus, definisi atau teorema (dalil).
6.      Pertanyaan harus jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir bagi siswa.
7.      Rancanglah sejumlah pertanyaan yang dapat dikerjakan oleh siswa dalam satu waktu ujian yang ditentukan (mempertimbangkan kemampuan dan kecepatan menulis siswa).
8.      Hindari penggunaan pertanyaan pilihan (jika siswa mengerjakan tes yang berbeda berarti kemampuan siswa diukur dengan alat ukur yang berbeda, dengan demikian kesamaan alat ukur untuk menilai hasil belajar siswa tidak sama).
9.      Pada setiap butir soal, tuliskan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa apabila dapat mengerjakan butir soal tersebut dengan benar (siswa dapat memprediksi skor yang diperoleh setelah ia mengerjakan keseluruhan soal tersebut).
Sebelum butir soal digunakan untuk mengukur belajar siswa, butir soal tersebut harus ditelaah dahulu. Berikut ini adalah daftar cek yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menelaah butir tes uraian.
No.
Pertanyaan Penelaahan
Ya
Tidak
1
Apakah tipe tes ini paling tepat digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran yang diinginkan?


2
Apakah tes ini sudah digunakan untuk mengukur jenjang berpikir tinggi?


3
Apakah pertanyaan yang dirumuskan dapat mengukur tujuan pembelajaran yang diinginkan?


4
Apakah pertanyaan sudah dirumuskan dengan jelas sehingga siswa tahu apa yang harus dijawab?


5
Apakah jumlah butir soal tersebut dapat dikerjakan dalam satu waktu ujian yang telah ditetapkan?


6
Apakah setiap siswa diberi kesempatan yang sama untuk mengerjakan tes yang sama?


7
Jika butir tes tersebut direvisi, apakah masih tetap dapat mengukur tujuan yang sama?


8
Apakah jumlah skor maksimal pada setiap butir soal sudah tepat dan dicantumkan?


9
Apakah butir soal tersebut sudah ditulis berdasarkan kisi-kisi?


Bagaimana Membuat Perencanaan Tes Uraian?
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan tes uraian adalah:
  1. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin diukur (penerapan, analisis,sintesis atau evaluasi), diambil dari Satuan Pembelajaran (SP) atau Rencana Pembelajaran (RP).
  2. Menentukan sampel yang representatif (pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan diujikan), semakin representatif materi yang diujikan maka validitas isi semakin baik.
  3. Menentukan jenis tes yang akan digunakan (tes uraian terbatas atau tes uraian terbuka) terkait dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, untuk memperbanyak sampel materi disarankan menggunakan tes uraian terbatas.
  4. Menentukan tingkat kesukaran butir soal, terkait dengan interpretasi skor yang akan digunakan untuk memberikan nilai kepada siswa (PAN atau PAP).
  5. Menentukan waktu ujian (mempertimbangkan jumlah soal dan kompleksitas proses berpikir).
  6. Menentukan jumlah butir soal (terkait dengan jenis tes uraian, kompleksitas proses berpikir dan tingkat kesukaran butir soal).
Bagaimana Memeriksa Hasil Tes Uraian?
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pedoman penskoran adalah:
1.      Tulislah jawaban terbaik dari soal tersebut.
2.      Jika ada alternative jawaban yang lain dari pertanyaan tersebut maka harus ditulis.
3.      Kata kunci apa yang harus ada pada jawaban tersebut.
4.      Berikan skor pada setiap kata kunci yang diharapkan ada pada jawaban siswa.
5.      Kata kunci yang dianggap mempunyai bobot lebih dari yang lain dapat diberi skor lebih tinggi.
6.      Cantumkan skor maksimal pada setiap butir soal.

Berikut ini adalah kaidah-kaidah untuk mengembangkan butir tes uraian dan pedoman penilaiannya.
a.       Pengembangan Butir Tes Uraian
·         Sebelum menuliskan butir pertanyaan ditentukan dulu tingkat proses berfikir yang harus digunakan siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.
·         Tes uraian hendaknya mengungkapkan permasalahan yang menyangkut proses berfikir dan pemahaman karena kedua aspek ini lebih sessuai untuk pertanyaan obyektif.
·         Pertanyaan biasa menggunakan kata : perbandingkan, pertentangan, berikan alasan, jelaskan bagaimana, apakah yang akan terjadi jika, berikan kritik, bedakan, dan lain-lain.
·         Buatkan pertanyaan uraian yang jelas rumusannya sehingga tidak meragukan siswa.
·         Usahakan agar pertanyaan uraian mengungkapkan pendapat bukan untuk menyampaikan fakta.
b.      Pedoman Penilaian
Butir soal bentuk obyektif dapat diperiksa dengan mudah, cepat dan hasil penilaiannya obyektif, untuk mendapatkan penilaian yang lebih obyektif perlu diperhatikan :
·         Apakah jawaban yang paling baik untuk satu butir pertanyaan uraian.
·         Butir-butir apa saja yang harus terdapat dalam jawaban pertanyaan uraian.
Apakah ada butir yang lebih penting diantara butir-butir jawaban yang diharapkan.