Selasa, 14 Februari 2012

Radio dan Kenangan

".. lewat radio, aku sampaikan kerinduan yang lama terpendam"

"radio" ya.. radio. Kangen juga dengan benda satu ini. Benda yang sangat setia menemani saat SMA ku dulu. Saat-saat masih ABG (*baca abege). Duduk manis mendengarkan celotehan sang penyiar atau paling rajin kirim atensi buat seseorang. Upz ketahuan deh.

yah, masa SMA sering ku isi dengan mendengarkan radio. Terlebih untuk "meng-update" lagu-lagu baru biar tidak ketinggalan berita dari kawan-kawan lainnya. Dulu sih facebook dan semacamnya itu masih belum merajalela seperti saat ini. Internet pun masih barang yang sangat asing untuk kami.

Saluran yang paling sering ku dengar saat itu seperti Elita FM, Oz radio, Momea FM, SPI, dan aku juga penggemarnya Lanugraha FM. Di Elita, setiap hari pukul 15.00 sampai 16.00 adalah waktunya diputerin lagu-lagu yang lagi hits. Itu paling deh kalo ketinggalan. Kalo di Momea, OZ, dan SPI aku lebih sering untuk "meng-update" lagu-lagu mancanegara yang lagi "in". ah ketauan gaulku waktu itu semuanya berkat radio. Nah salah satu acara yang paling ku tunggu waktu itu adalah saat malam minggu. Apa ya nama acaranya? lupa sih jelasnya apa, tapi acaranya itu semacam ajang buat cari temen. Setelah ku pikir-pikir sekarang, alangkah tidak jelasnya acara itu. Tapi setidaknya cukuplah buat seneng-senengan. Di acara itu orang akan nyebutin siapa namanya, no HP nya, ciri-cirinya (pasti banyak yang bo'ong), dan sebagainya deh biar orang tertarik untuk kenalan dengan mereka. Dulu suka banget iseng, aku catetin no Hp mereka-mereka itu, terus ku misscall misscall-in gak jelas gitu. Hahahah.. lucu deh, itu iseng apa iseng.
satu lagi, ada acara yang suka kirim atensi sekalian request lagu kesukaan.. nah disitu aku sering banget sms. Yah tidak pakai nama asli sih, tapi sering banget kirim buat seseorang padahal aku tau banget si orang yang ku kirim atensi gak pernah dengerin radio seperti yang biasa aku lakukan itu. sekali lagi kirim atensi itu tidak lebih dari seru-seruan. Seru-seruan sms kita di baca oleh para penyiar.

Radio untukku dulu bukan hanya sebagai hal seru-seruan dan sebagai sumber "update"nya aku, tapi juga sebagai sumber semangat. Kok bisa? ya. gitulah, dulu seringkali belajar sambil denger radio. Semangat aja tuh belajarnya, nggak ada merasa terganggu. maklum dulu HP ku itu masih HP biasa yang belum bisa MP3-an. jadi untuk denger musik yah bermodalkan radio itu saja. Kalo sekarang lambat laun radio ku tergeletak saja di bawah meja. tak terjamah, karena mulai tersingkir dengan adanya lepi dan Hp yang semakin canggih. Ntah karena apa, tiba-tiba tergerak saja hati ini untuk mendengar radio lagi. walau tak sesering dulu, tapi ku coba untuk mencari-cari saluran kesukaan aku waktu dulu. Seketika kenangan-kenangan SMA itu muncul lagi. senyum senyum sendiri jadinya... ^__^

Senin, 02 Januari 2012

Ayah

Ayah, Ayah bukan hanya sekedar kata yang terdiri dari dua huruf A, satu huruf Y, dan satu huruf H yang kemudian dirangkai sedemikian rupa menjadi kata "AYAH". Tak se"simple" itu. Begitu banyak arti dari kata "AYAH". Ayah adalah sebutan bagi orang tua laki-laki kita.

Tak dipungkiri, dalam suatu keluarga ada yang memang lebih dekat dengan Ibu bila dibandingkan dengan Ayah mereka. Mungkin ini dikarenakan Ayah banyak menghabiskan waktu di luar rumah sedangkan Ibu dapat anak temui setiap saat dirumah, menghabiskan waktunya lebih lama dengan anak-anaknya. Ayah menghabiskan waktu lebih lama di luar rumah bukan untuk bermain-main. Beliau banting tulang untuk anak-anak dan istrinya. Beliau pergi pagi lalu pulang petang bahkan terkadang malam. Dihari libur pun, beliau tak jua mengistirahatkan badannya. Ada saja yang beliau kerjakan, membetulkan genteng, membersihkan halaman, membersihkan kolam, bahkan bercengkrama dengan keluarga kecilnya. Ada saja yang beliau kerjakan seolah ayah tak pernah merasakan letih dan lelah. Ketika kalian sebagai anak meminta sesuatu pada ayah, ayah terkadang tak banyak menjawab atau pun menjanjikannya. Tapi tiba-tiba dan.. surprise..terengg... yang kita minta dipenuhi ayah. Atau ayah yang keras akan aturan jam di rumah, keras akan hal-hal tertentu pada anak-anaknya yang dianggapnya memang terbaik untuk mereka. Tapi tak dipungkiri, Ayah memang memikirkan anak-anaknya jauh kedepan. Ayah menabung sepeser demi sepeser untuk biaya sekolah anak-anaknya, TK, SD, SMP, SMA, dan Kuliah. Ayah,, seorang pahlawan keluarga membuat dapur ngepul dan anak-anak berhasil.
Apakah kalian pernah melihat ayah mengeluh pada anaknya? Saya rasa tidak, Ayah paling pintar untuk menyembunyikan semua itu.
Tak baiklah jika kita mengatakan, "aku lebih dekat dengan ibuku, aku lebih sayang dengan ibu, aku anak Ibu".
tapi... katakanlah, "aku dekat dengan Ayah dan Ibu, Ayah pahlawanku dan Ibu malaikatku, Aku anak Ibu dan Ayah, Ibu.. Ayah.. I love U"
yuk.. kita peluk ayah.
terus bisikkan pada Ayah,
"Ayah,, Aku sayang Ayah, terima kasih ya Ayah."
Mungkin itu sedikit akan menghilangkan penat ayah...



Palembang, 2 Januari 2012
di ruang tengah, di samping Ibu yang tengah tertidur.
untuk Ayah yang 2 hari lalu hadir di mimpiku.
untuk Ayah yang selalu ada dalam hatiku.
Ayah, Ana sayang Ayah. :*

TAk banyak ku miliki foto Ayah, tak apalah.. AYah selalu dihatiku. :* Love Ayah

Jumat, 30 Desember 2011

Ini Hoby atau Iseng?

Ntahlah,, ini hobi atau hanya sekedar kerjaan iseng. Tapi gue seneng banget motoin yang nggak jelas, Yang jelas Yang penting gue HAPPY dah!. Seperti ini :

liat ada pelanginya loh!! pelangi di kota bukit tinggi


rumah dengan latar gunung berselimut kabut pagi hari

pondok d tengah ladang

jalanan yang nan sepi di kampus layo


terminal layo sepi bis


jalan depan SMA N 1 Palembang dengan mamang gerobak


sinar mataharinya..


pohon dan rumah itu


layo diguyur hujan


SMP N 4 basah


selalu kaki


Iseng atau Hobi? ntahlah...